hero

Perbedaan Sustaining vs Disruptive Innovation

14-July-2022

Innovation

Menurut survei McKinsey Global, sebanyak 84% eksekutif merasa inovasi sangat penting bagi strategi pertumbuhan perusahaan. Dengan memahami berbagai jenis inovasi dapat membantu mengidentifikasi strategi yang sesuai dengan bisnis Anda, mengonseptualisasikan posisi bisnis, dan mengenali strategi inovasi kompetitor.

Ada dua jenis inovasi dalam bisnis, yaitu sustaining dan disruptive innovation. Keduanya sangat penting dalam membuat strategi bisnis. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengetahui keduanya dan faktor-faktor pembedanya.

Apa itu sustaining innovation?

Ketika perusahaan berinovasi dengan menciptakan produk yang lebih baik dari sebelumnya, itu disebut dengan sustaining innovation. Produk tersebut nantinya akan lebih diterima oleh konsumen, dan menarik keuntungan yang lebih tinggi. Keduanya juga menjadi faktor pendorong dari sustaining innovation. Biasanya strategi ini digunakan oleh perusahaan yang sudah sukses di industri bisnis mereka.

Contoh strategi ini adalah pengenalan laptop di industri komputasi. Laptop adalah bentuk sustaining innovation yang berasal dari PC. Melihat perkembangan zaman atau tren, laptop menawarkan fleksibilitas untuk penggunanya. Penggunanya dapat membawa laptop ke mana pun berada. Dengan inovasi seperti ini, willingness to pay konsumen laptop menjadi lebih tinggi.

Mengandalkan sustaining innovation sepertinya menjadi strategi yang baik. Terlebih Anda akan mendapatkan margin keuntungan yang lebih tinggi. Namun, hanya dengan sustain innovation beberapa perusahaan besar gagal mempertahankan kesuksesannya. 

Apa itu disruptive innovation?

Jenis inovasi kedua adalah disruptive innovation. Inovasi ini terjadi ketika perusahaan dengan sumber daya yang sedikit bergerak ke atas dan bersaing dengan bisnis yang sudah ada. Ada dua jenis disruptive innovation:

  • Low-end disruption terjadi ketika perusahaan menggunakan model bisnis berbiaya rendah untuk masuk ke pasar yang ada, dan mengklaim segmen.

  • New-market disruption terjadi ketika perusahaan menciptakan, dan mengklaim segmen baru di pasar dengan cara melayani basis konsumen yang kurang terlayani.

Keduanya dapat terjadi karena pasar diabaikan oleh perusahaan lama. Karena terbiasa meningkatkan produk dan layanan, perusahaan lama akan berfokus pada audiens yang memiliki demand, dan keuntungan tinggi, sehingga kurang memperhatikan audiens lainya. Ini membuka kesempatan disruptive innovation untuk menyediakan produk-produk yang “cukup baik” kepada audiens kelas bawah.

Sama seperti contoh industri komputasi, pengenalan smartphone merupakan disruptive innovation, khususnya di pasar baru. Tanpa disadari smartphone telah menghasilkan pasar baru. Audiens yang menggunakan internet, tetapi tidak membutuhkan spek canggih pada PC atau laptop akan memilih menggunakan smartphone. Lambat laun peningkatan kualitas tersebut akan menyebabkan konsumen meninggalkan PC dan laptop.

Perbedaan utama sustaining dan disruptive innovation

Inovasi dalam bisnis sudah sangat lumrah terjadi dalam jangka waktu yang singkat. Hal ini dapat berdampak bagi perusahaan baik secara positif maupun negatif. Namun, ada baiknya untuk memperhatikan beberapa faktor utama yang membedakan jenis inovasi agar dapat menentukan action plan yang tepat untuk pengembangan bisnis Anda.

1. Kualitas dan kinerja produk

Perbedaan utama antara sustaining dan disruptive innovation adalah kinerja produk yang ada di pasar. Sustaining innovation berusaha untuk menciptakan produk yang berkualitas tinggi dan bekerja lebih baik daripada yang sudah ada. Di sisi lain, disruptive innovation bertujuan untuk menciptakan produk yang “cukup baik.”

2. Target audiens

Berkaitan erat dengan kualitas dan kinerja produk, perbedaan utama lainnya adalah target audiens. Ketika sustaining innovation menargetkan konsumen yang mau membayar harga lebih tinggi, disruptive innovation hadir untuk audiens yang mencari harga wajar.

Artinya target audiens disruptive innovation tidak memerlukan fitur canggih dan mahal. Bagi mereka kualitas yang “cukup baik” sudah sesuai dengan yang mereka butuhkan. Biasanya inovasi ini dicari oleh segmen pasar kelas bawah, dan baru.

3. Model bisnis

Pembeda terakhir adalah model bisnis. Disruptive innovation bergantung pada model bisnis biaya rendah dengan keuntungan yang rendah pula. Sebaliknya, sustaining innovation bergantung pada model bisnis dengan keuntungan yang tinggi.

Perbedaan ini penting, sebab jika disruptive innovation menghasilkan margin yang lebih tinggi, bisnis incumbent akan termotivasi untuk merebut pasar.

Mengetahui jenis dan cara masing-masing inovasi berperan pada pasar adalah langkah pertama untuk mempersiapkan, dan menyusun strategi bisnis. Untuk lebih mengetahui tentang strategi dan perbedaan keduanya pertimbangkan untuk terus up to date dengan perkembangan terkini.

Para eksekutif perusahaan dapat mengikuti program Business Development Planning untuk melakukan perencanaan bisnis dengan menganalisa skenario usaha. Melalui program ini, Anda dapat memperhatikan kesempatan dan tantangan yang ada serta membahas aspek strategis maupun fungsional secara komprehensif.

Find this article insightful? Share it with your network!

INSIGHT AND KNOWLEDGE

Recommendation Articles

calendar

24-June-2022

tag

Bagaimana Perusahaan, dan Manajer, dapat Mempertahankan Karyawan yang Resign di Masa Pandemi

ada sebuah fenomena unik yang menunjukkan adanya peningkatan pesat atas pengunduran diri sepanjang pandemik. Fenomena ini, yang dikenal dengan dengan The Great Resignation

Selengkapnya

article
calendar

16-August-2022

tag

Marketing

15 Cara Efektif untuk Mendapatkan Feedback dari Pelanggan

Sebuah bisnis akan mendapatkan peluang untuk meningkatkan produk dan keuntungannya jika mendapatkan masukan dari pelanggan, baik pengalaman buruk maupun pengalaman menyenangkan.

Selengkapnya

article
calendar

16-August-2024

tag

Finansial

Variable Cost: Definisi, Jenis, dan Contohnya

Bagi pebisnis pemula, variable cost adalah hal yang sangat penting untuk dipahami.

Selengkapnya

article
calendar

02-August-2022

tag

Operational

7 Tahap untuk Melakukan Product Development

Untuk melakukan product development, pebisnis harus membuat ide, perencanaan, prototipe, sourcing, penetapan biaya, dan membuat produk komersial.

Selengkapnya

article
calendar

25-October-2021

tag

Strategic

Mengenal Risk Management yang Dihadapi oleh Bisnis

Risiko dalam bisnis adalah hal yang mustahil untuk dihindari. Namun, risk management yang baik dapat meminimalisasi dan mengantisipasi risiko yang merugikan perusahaan.

Selengkapnya

article
calendar

26-September-2022

tag

Leadership

Cara Memanfaatkan Sikap Pesimis dalam Bekerja

Perasaan pesimis saat mengerjakan suatu pekerjaan atau kekhawatiran tidak selalu berdampak buruk. Yuk, cari tahu bagaimana sikap pesimis dapat membantu Anda di lingkungan kerja!

Selengkapnya

article
calendar

02-December-2021

tag

Human Resource

Bekerja dengan Efisien dalam Lingkungan Kerja Multigenerasi

Multigenerational workforce dapat menjadi salah satu tantangan yang muncul dalam suatu lingkungan kerja dan perlu diatasi dengan tepat agar membawa pengaruh yang baik di dalam tim.

Selengkapnya

article
calendar

01-June-2023

tag

Innovation

7 Cara Mengatur Tempat Kerja yang Ergonomis

Kenyamanan dalam bekerja seharusnya bukanlah suatu hal yang dapat dikompromi. Berikut cara mengatur tempat kerja yang ergonomis untuk menunjang kenyamanan saat bekerja hingga berjam-jam lamanya.

Selengkapnya

article
calendar

19-July-2022

tag

Soft Skill

Cara Menawarkan Ide Bisnis yang Efektif

Agar pitching lebih efektif, cara terbaik yang dapat dilakukan adalah bangun karakter diri, kenali calon partner, berikan informasi yang penting, dan berikan roadmap.

Selengkapnya

article
calendar

07-November-2022

tag

Assessment

Pengertian Assessment, Cara Mengukur, dan Tujuannya Bagi Perusahaan

Assessment dapat mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan dari talenta perusahaan sebagai pertimbangan dalam pengangkatan jabatan karyawan atau perekrutan karyawan baru.

Selengkapnya

article