hero

Popular Segmentation Method for B2B Market

21-October-2022

Segmentasi pelanggan berpengaruh pada kesuksesan bisnis. Dengan segmentasi, marketers dapat membuat gambaran yang akurat tentang pelanggan, mengelompokan pelanggan berdasarkan kesamaan, dan merancang message yang tepat untuk segmen pasar tertentu.

Untuk menghasilkan jumlah konversi yang lebih tinggi, pesan tersebut akan dipersonalisasi dan disesuaikan dengan masing-masing segmen. Namun, perlu diingat bahwa dari banyak metode, tidak ada satu segmentasi yang sempurna. 

Metode Segmentasi yang Dapat Diterapkan B2B

Tergantung pada brand dan produk yang Anda pasarkan, satu metode segmentasi mungkin akan lebih efektif daripada yang lain. Oleh karena itu, sebelum melakukan segmentasi, Anda harus mengenal pelanggan sebaik mungkin. Dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing metode berikut adalah beberapa metode segmentasi yang bisa membantu Anda membuat keputusan yang tepat:

1. Segmentasi berdasarkan firmographic

Sama seperti marketers B2C yang menggunakan data demografis, marketers B2B memanfaatkan firmographic untuk mengelompokan pelanggan. Metode ini dilakukan dengan cara mengelompokan pelanggan berdasarkan faktor-faktor. Di antaranya, ukuran bisnis (baik dengan jumlah karyawan atau pendapatan per tahun), lokasi perusahaan (baik di kota atau kabupaten), industri, dan bahkan teknologi yang digunakan oleh perusahaan.

Marketers menyukai firmographic karena biaya untuk mengumpulkan data dan menggunakannya cukup murah. Selain itu, firmographic juga mudah disampaikan, dan dimengerti. Marketers dapat menyampaikan deskripsi firmographic dari setiap segmentasi pelanggan tertentu ke setiap departemen penjualan.

Namun, selain persamaan, firmographic juga memiliki kelemahan yang sama dengan demografis B2C. Anda tidak dapat berasumsi. Hanya karena sebuah perusahaan sudah berumur lima tahun belum tentu membutuhkan software tertentu atau bahkan startup yang baru berdiri mungkin saja sudah siap menggunakan peralatan yang canggih. Oleh karena itu, firmographic mungkin saja merujuk pada asumsi yang keliru.

2. Segmentasi berdasarkan tiering

Berbeda dengan metode yang lain, segmentasi berdasarkan tiering mengajarkan Anda untuk berpikir ke depan. Segmentasi ini akan memberikan Anda peringkat berdasarkan kepentingan pelanggan atau prospek yang dapat diberikan pelanggan dalam hal nilai.

Segmentasi berdasarkan tiering dilihat dari seberapa cocok pelanggan dengan tujuan bisnis. Anda dapat menggunakan metode ini untuk mengelompokan pelanggan berdasarkan seberapa banyak pemasukan yang Anda harapkan dari hubungan bisnis dengan pelanggan. Selain itu, Anda juga dapat melihat seberapa cocok pelanggan dengan startegi penjualan dan marketing saat ini.

Kelemahan dari segmentasi berdasarkan tiering adalah Anda tidak dapat menganggap semua kebutuhan pelanggan di tingkat tertentu, sama. Ini mengakibatkan pengembangan pesan marketing untuk tingkat tertentu menjadi sulit.

3. Segmentasi berdasarkan kebutuhan

Dalam metode ini pelanggan dikelompokan berdasarkan kebutuhan mereka, sehingga Anda harus mengetahui alasan pelanggan menggunakan produk. Dari semua metode segmentasi, mengelompokan berdasarkan kebutuhan adalah cara marketing yang paling akurat, dan terukur. 

Misalnya, jika Anda adalah penyedia cloud service dan pengunjung situs mengakses brand Anda lewat posting blog sharing file, Anda dapat menyimpulkan bahwa pelanggan memerlukan produk yang memudahkan mereka untuk berbagi file. Dengan melihat ini, Anda dapat menargetkan pelanggan dengan konten yang serupa, sehingga mereka akan tertarik membeli produk Anda kembali.

Namun, segmentasi berdasarkan kebutuhan bukan berarti tidak memiliki tantangan. Kesulitan dari segmentasi ini adalah kebutuhan pelanggan bisa sangat sulit didefinisikan. Ini membuat marketing menjadi sulit. Marketers tidak tahu siapa yang harus bertanggung jawab ke segmen pelanggan tertentu.

4. Segmentasi berdasarkan customer sophistication

Seperti namanya, segmentasi customer sophistication berarti Anda harus mengelompokkan target pasar berdasarkan pemahaman mereka akan suatu produk. Segmentasi jenis ini juga dapat digunakan untuk membuat kampanye dan meningkatkan prospek brand. 

Namun, berbeda dengan segmentasi berdasarkan kebutuhan, informasi, firmographic, atau nilai potensial untuk brand Anda, customer sophistication hanya berfokus pada pelanggan yang cocok menggunakan produk Anda.

Jika diberikan contoh, pelanggan sophisticated adalah mereka yang sudah menggunakan produk omnichannel, termasuk brand pesaing Anda sekali pun. Untuk segmentasi ini, Anda tidak perlu lagi menjelaskan alasan pelanggan membutuhkan produk Anda, sebab mereka sudah tahu manfaat produk. Hal yang harus dilakukan adalah menjelaskan bahwa produk yang Anda tawarkan lebih baik dari pesaing.

Sedangkan pelanggan unsophisticated adalah mereka yang belum menggunakan produk terkait. Ini kemungkinan besar dialami oleh perusahaan baru atau perusahaan yang belum memiliki teknologi canggih. Namun, bukan berarti metode ini tidak memiliki risiko. Segmentasi berdasarkan customer sophistication juga berisiko membuat asumsi yang salah.

Perusahaan yang baru berdiri mungkin tahu bahwa mereka membutuhkan omnichannel yang dapat mempersingkat waktu kerja mereka. Namun, mereka dapat menganggap pembicaraan Anda membosankan, sehingga tidak tertarik. Sementara itu, pelanggan yang sudah menggunakan produk, mungkin saja tidak tahu apa yang akan terjadi bila produk diberhentikan.

5. Segmentasi berdasarkan perilaku

Segmentasi berdasarkan perilaku dapat digunakan sebagai pelengkap segmentasi tiering. Ini dilakukan untuk meminimalisir kekeliruan, dan memaksimalkan nilai basis pelanggan yang sudah ada. Segmentasi ini dilihat dari cara pelanggan Anda berinteraksi dengan brand atau cara mereka menggunakan produk Anda.

Apakah tindakan mereka memiliki potensi upsell atau apakah brand berisiko ditinggal pelanggan? Seorang marketers yang baik dapat membaca situasi dan memasukan pelanggan ke dalam segmen yang sesuai, sehingga kemudian dapat menarik mereka untuk kembali membeli produk atau kurangi risiko dengan meningkatkan kegunaan produk.

Baik metode segmentasi firmographics, tiering, kebutuhan, customer sophistication, dan perilaku memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Namun, mengetahui segmentasi yang tepat untuk mengelompokan pelanggan akan membantu Anda membuat, strategi marketing yang akan efisien dan tepat sasaran.

Oleh karena itu, untuk menjaga keberlangsungan perusahaan, perkembangan perusahaan jangka panjang, dan alokasikan investasi sumber daya dibutuhkan prinsip key account management yang baik. Melalui program Managing Strategic B2B Account, para eksekutif perusahaan dapat lebih memahami proses perencanaan dan mengelola hubungan kerjasama antar organisasi atau perusahaan dengan konsumennya yang terpenting.

Find this article insightful? Share it with your network!

INSIGHT AND KNOWLEDGE

Recommendation Articles

calendar

31-March-2022

tag

Type of Income

There are many types of income you can get from business activities, both active and passive. Fund management can be obtained for personal or business purpose.

Selengkapnya

article
calendar

07-October-2024

tag

Marketing

What is Customer Value? Know the Determining Factors, How to Measure, and Develop It

Customer value is a form of consumer satisfaction or even dissatisfaction after using a product. Find out the determining factors and how to measure it here!

Selengkapnya

article
calendar

07-August-2024

tag

Finance

Budget Plans: Definition, Benefits, and How to Make One

A budget plan is an estimate of expenses and income that can be used as a financial report.

Selengkapnya

article
calendar

05-June-2024

tag

Operational

Digging Deeper About Consignment in the Retail Business

Want to successfully start a business using consignment techniques? Read this article to find out more about what consignment is and its advantages and disadvantages!

Selengkapnya

article
calendar

29-May-2024

tag

Strategic

Chief Business Officer and Their Role in a Company

The chief business officer (CBO) is a company executive whose role is to develop and execute organizational strategies to keep the company ahead of market competition.

Selengkapnya

article
calendar

14-December-2023

tag

Leadership

The Importance of Delegation? and When Should We Do It?

In essence, delegating tasks to subordinates apart from having the aim of making work easier, will also provide opportunities for subordinates to become more developed and more responsible.

Selengkapnya

article
calendar

18-July-2024

tag

Human Resource

HRM: Understanding Functions and Benefits for Business

HRM (Human Resources Management) is a concept that must be understood for the sustainability of a company. Learn more here!

Selengkapnya

article
calendar

01-June-2023

tag

Innovation

7 Ways to Set Up an Ergonomic Workplace

Comfort in work should not be something that can be compromised. Here's how to set up an ergonomic workplace to support comfort when working for long hours.

Selengkapnya

article
calendar

11-January-2022

tag

Soft Skill

Important Points in Curriculum Vitae and How to Make a Good CV

The contents of a curriculum vitae (CV) consist of academic history which can be used to represent qualifications such as formal education, achievements and portfolio.

Selengkapnya

article
calendar

07-November-2022

tag

Assessment

What is assessment, how to measure it, and its benefit

Assessment can identify strengths and weaknesses from a talent as a consideration in promotion or recruitment

Selengkapnya

article