hero

Bagaimana Mengembangkan Karier Karyawan dengan Diskusi Karier “Three Sights”

26-August-2022

Human Resource

Pengembagan karier merupakan salah satu isu yang penting, tetapi terkadang kurang menjadi prioritas bagi perusahaan dan manajer. Padahal, program pengembangan karier yang baik akan dapat memotivasi karyawan untuk dapat menetap dan berkinerja. Sebaliknya, jika karyawan merasa tidak dikembangkan atau memiliki masa depan di suatu perusahaan, maka mereka akan lebih mungkin untuk menjadi tidak termotivasi atau bahkan keluar dari perusahaan. Oleh sebab itu, menjadi penting bagi manajer untuk memiliki suatu pendekatan  

 

Memulai dengan Diskusi

Beverly Kaye dan Julie Winkle Giulioni, penulis buku Help Them Grow or Watch Them Go, menyampaikan bahwa terdapat 3 area atas diskusi pengembangan karier yang perlu dieksplorasi oleh  manajer saat membicarakan karier dengan dengan karyawan mereka.

1. Hindsight.

Eksplorasi pada area ini lebih menitikberatkan pada refleksi dan pemahaman di dalam diri karyawan. Karyawan akan diajak untuk membicarakan mengenai perjalanan mereka, apa yang mereka sukai, kekuatan / keterampilan apa yang mereka kuasai, area pengembangan, dan lain sebagainya.  Manajer kemudian akan memberikan feedback atas diri karyawan yang dikaitkan dengan situasi maupun performa kinerjanya saat ini. 

2. Foresight.

Eksplorasi pada area ini lebih menitikberatkan pada gambaran besar atas lingkungan bisnis di masa depan. Berbeda dengan Hindsight yang bersifat refleksi evaluatif, Foresight lebih bersifat masa depan. Diskusi atas Foresight menjadi penting karena memberikan karyawan gagasan atas ke arah mana karier mereka akan dibawa.

3.Insight.

Insight merupakan gabungan antara Hindsight dan Foresight, di mana manajer dengan karyawan  mempertimbangkan  refleksi dan pemahaman atas diri karyawan untuk bersama-sama menentukan langkah dan tindakan yang perlu diambil dalam mencapai tujuan karier di masa depan. 


Hindsight: Refleksi Diri Karyawan

Tujuan utama Hindsight adalah memperoleh self-awareness dari diri karyawan atas diri mereka.  Hal-hal yang dicoba untuk didiskusikan di antaranya adalah keterampilan yang menjadi kekuatan (skill and strengths), nilai yang dianggap penting (values), minat karyawan yang membuat mereka senang dengan pekerjaannya  (interests), hal yang tidak disukai (dislikes), preferensi atas cara kerja (preferences), dan kelemahan yang mereka perlu kembangkan (weaknesses / opportunities).

 

Untuk menggali Hindsight, manajer dapat memulai dengan membahas kinerja dan pengalaman karyawan di masa lalu untuk melihat bagian mana dari pekerjaan mereka yang membuat mereka bersemangat dan bagian mana yang membuat mereka bosan. Tujuan dari pembahasan ini adalah untuk melihat tema atas perasaan dan pandangan karyawan pada pekerjaannya. Manajer juga bisa secara rutin (semisal setiap quarter atau semester) mendiskusikan mengenai pandangannya terhadap kinerjanya maupun  apa yang dirasakan atas periode waktu tersebut.  Setelah memperoleh informasi atas pandangan karyawan, manajer dapat mendiskusikan aspek-aspek atas Hindsight, yang berupa skills & strengths, values, interests, dislikes, preferences, dan weaknesses / opportunities. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran yang lebih menyeluruh atas karyawan yang dikaitkan dengan kinerjanya.

 

Setelah memperoleh berbagai informasi yang relevan, manajer kemudian dapat menggunakan informasi tersebut untuk memberikan feedback kepada karyawan Feedback berfungsi memberikan reality check  karyawan untuk melihat  area apa saja yang sudah baik dan mana yang perlu dikembangkan. Dalam memberikan feedback, manager pertama-tama dapat berfokus pada “what” dan “so what”. “What” adalah perilaku dan hasil spesifik yang berdampak pada arah dan kemajuan karier karyawan, sedangkan “so what” adalah dampak dari perilaku dan hasil tersebut, baik kepada diri karyawan kepada orang lain. Memberikan “so what” dapat membantu memberikan konteks atas feedback dan membuat karyawan lebih dapat memahami feedback manajer dalam hal pengembangan arah kariernya. Cara manager memberikan feedback juga merupakan suatu hal yang penting, dikarenakan tidak semua karyawan dapat dengan mudah menerima pesan yang, sensitif. Sampaikan kekuatan terlebih dahulu, sebelum masuk ke dalam kelemahan karyawan.


 

Foresight:  Melihat Masa Depan

Hindsight dapat memberikan gambaran atas diri karyawan dan apa kontribusinya di organisasi, tetapi hal ini tidak akan cukup untuk memberikan masukan atas pengembangan karier mereka.  Karyawan membutuhkan suatu arah atau gambaran yang menjelaskan mengapa kelebihan, kelemahan, dan upaya pengembangan mereka merupakan sesuatu yang penting dan berguna. Di sinilah Foresight berperan,  karena dalam Foresight, manajer dan karyawan saling bertukar pendapat dalam perspektif yang lebih luas mengenai masa depan, isu organisasi, perubahan, dan implikasi yang relevan. Hal ini dapat berarti perubahan dan tantangan eksternal  yang terjadi di luar organisasi serta perubahan dan tantangan internal di dalam organisasi.

 

Tidak seperti proses Hindsight yang melibatkan percakapan one-on-one, maka Foresight akan lebih baik dilakukan dalam suatu tim kecil. Dalam hal ini, manajer dapat mengumpulkan anggota timnya untuk mencari informasi atas apa yang terjadi di dalam dan luar organisasi, seperti melakukan riset atas tren atau isu yang penting, ikut serta dalam konferensi, atau bahkan mengikuti pertemuan manajerial dan lintas fungsi. Setelah melakukan aktivitas ini, anggota tim kemudian akan diminta untuk saling berbagi atas temuan masing-masing. Manajer dapat mendorong karyawan untuk merefleksikan hal-hal seperti apa yang mereka pelajari; bagaimana makna dan dampaknya untuk industri, organisasi, dan departemen; dan terakhir, apa maknanya bagi masing-masing karyawan, pekerjaan mereka, dan karier mereka.

 

Insight: Menggabungkan Semuanya

Hal penting dalam percakapan atas Insight adalah: manajer dan karyawan harus terlebih dahulu mendefinisikan dan menyepakati apa yang dimaksud kesuksesan karier. Oleh sebab itu, menjadi tugas manajer untuk dapat mengklarifikasi apa makna kesuksesan atas karier bagi karyawan serta memfasilitasi percakapan yang berujung pada insight, pemahaman, dan juga tindakan.  Hal ini dapat dimulai dengan menanyakan pertanyaan seperti di mana karyawan melihat dirinya dalam 5 atau 10 tahun, apa yang ingin ia lakukan, bagaimana ia melakukannya, dan dengan siapa ia melakukannya.

 

Setelah mengetahui gambaran besar atas definisi kesuksesan karier bagi karyawan, maka langkah berikutnya adalah menggabungkan Hindsight dan Foresight yang sudah diperoleh untuk melihat peluang pengembangan yang ada bagi karyawan. Hindsight diperlukan untuk mengetahui karakteristik personal karyawan (skills & strengths, values, interests, dislikes, preferences, dan weaknesses / opportunities) dan bagaimana--serta karakteristik mana yang diprioritaskan--untuk dikembangkan sesuai dengan kebutuhan organisasi dan definisi sukses karyawan. Dalam melakukan diskusi atas Insight, manajer perlu mempertimbangkan dua hal ini

  1. What (Apa), yang berfokus pada apa yang dibutuhkan karyawan terkait pengalaman, keterampilan, exposure, dan informasi,

  2. How (Bagaimana), yakni percakapan yang didasarkan pada percakapan mengenai “Apa” dan membantu karyawan mengetahui bagaimana kebutuhan tersebut terpenuhi

 

Dalam percakapan atas Insight, penting untuk tidak terburu-buru masuk ke dalam “Bagaimana” sebelum membahas tentang “Apa”. Oleh sebab, manajer dan karyawan perlu untuk pertama kali menyepakati bahwa mereka akan berfokus terlebih dahulu pada diskusi tentang “Apa” dan tidak langsung loncat ke “Bagaimana”. Beberapa percakapan tentang “Apa” mencakup keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan karier, pengalaman yang diperlukan untuk membantu meraih kesuksesan, serta apa yang dibutuhkan lebih / kurang. Dalam percakapan ini, manajer perlu untuk dapat jeli  dalam menangkap respon atau jawaban yang diberikan karyawan.  jika karyawan memberikan jawaban seperti “Saya ingin mengikuti  batch pelatihan kepemimpinan berikutnya”,  maka itu artinya ia  ia  sudah melompat langsung ke diskusi mengenai “bagaimana”.  Jawaban yang diharapkan adalah yang berfokus pada pengalaman, keterampilan, exposure, dan information, seperti “Saya butuh pengalaman yang dapat memperkaya wawasan bisnis saya”, atau “Saya butuh pengetahuan dalam mengelola keberagaman”.

 

Setelah manajer dan karyawan mengidentifikasi sejumlah hal atas “apa” yang dibutuhkan karyawan dalam mencapai tujuan kariernya, maka langkah berikutnya adalah membahas mengenai “bagaimana” mereka bisa mencapai tujuan tersebut. Hal ini dapat dilakukan menggunakan pendekatan 3E

Education,

Berikan kesempatan untuk meningkatkan pendidikan melalui berbagai program pembelajaran. Mulai dengan memberikan ekspektasi atas bagaimana pendidikan dapat membantu mereka mencapai tujuan, apa yang ingin dicapai, serta bagaimana hasil pendidikan akan digunakan. Kemudian, berikan karyawan waktu dan komitmen untuk belajar dengan meminimalisir interupsi saat pembelajaran. Karyawan juga perlu diberikan kesempatan untuk mengaplikasikan apa yang mereka sudah pelajari setelah proses edukasi berlangsung.

Exposure

Berikan eksposure bagi karyawan kepada orang lain yang dapat memberikan ilmu, mentoring, dan coaching. Berikan kenalan dan koneksi yang dapat membantu karyawan memperoleh ilmu. Selain itu, dikarenakan batas antara mentoring dan networking sudah sangat kabur,  maka belakangan muncul pula konsep “Mentworking” (Mentoring dan Networking), di mana karyawan dikenalkan dengan para pemimpin atau pakar di industri dan kemudian memperoleh pembelajaran dan panduan dari mereka. Dan dikarenakan mengajari seseorang dapat memperkuat pembelajaran yang diperoleh, karyawan juga dapat menjadi mentor bagi orang yang lain membutuhkan (seperti karyawan baru), sehingga ia juga memperoleh pelajaran di bidang lain seperti komunikasi. 

Experience

Eksplorasi  pengalaman yang dapat membuka peluang pengembangan untuk belajar on the spot. Ada banyak sekali cara mengembangkan karyawan melalui pengalmaan, seperti melalui job rotation, job enlargement, job shadowing, special project, stretch assignment, dan sebagainya.


Diskusi karier yang melibatkan “Three Sights” menjadi  penting untuk dapat membantu karyawan menentukan arah karier mereka. Terlebih pada diskusi Foresight, di mana identifikasi atas karakterstik personal karyawan menjadi landasan penting untuk proses diskusi selanjutnya. Oleh sebab itu, asesmen dini atas potensi, kompetensi, dan kapabilitas karyawan dapat menjadi penting untuk dapat membantu mengenali hal apa yang dapat menjadi dasar atas pengembangan karyawan di masa mendatang.

 

Artikel oleh Herjuno Tisnoaji - Resident Assessor prasmul-eli

Find this article insightful? Share it with your network!

INSIGHT AND KNOWLEDGE

Recommendation Articles

calendar

18-January-2022

tag

Faktor Penting yang Membuat Produk Cepat Terjual

Untuk menjamin produk terjual, pebisnis harus memperhatikan pasar, pesaing, kebutuhan konsumen, dan promosi.

Selengkapnya

article
calendar

27-September-2022

tag

Marketing

Memahami Buyer Persona dan Manfaatnya Bagi Bisnis

Buyer persona membantu bisnis Anda untuk dapat memahami dan berempati dengan konsumen sehingga perusahaan dapat memberikan pelayanan dan pengalaman terbaik bagi konsumen.

Selengkapnya

article
calendar

05-August-2024

tag

Finansial

5 Cara Membuat Laporan Keuangan Bisnis yang Perlu Anda Ketahui

Dengan memahami cara membuat laporan keuangan yang baik, perusahaan dapat mengambil keputusan yang efektif.

Selengkapnya

article
calendar

19-August-2024

tag

Operational

Purchase Order: Definisi, Manfaat, Tipe, dan Cara Membuatnya

Saat menjalankan bisnis, purchase order adalah bagian penting yang tidak boleh disepelekan. Simak penjelasannya di sini!

Selengkapnya

article
calendar

16-May-2024

tag

Strategic

Analytical Thinking: Definisi, Manfaat, dan Cara Meningkatkannya

Dalam dunia kerja, salah satu kemampuan penting yang harus dikuasai adalah analytical thinking. Bagaimana caranya? Simak selengkapnya di artikel ini!

Selengkapnya

article
calendar

31-January-2023

tag

Leadership

7 Macam Gaya Kepemimpinan Dalam Bisnis

Macam-macam gaya kepemimpinan yaitu otokratis, afiliasi, hingga demokratis. Pelajari masing-masing gayanya di sini!

Selengkapnya

article
calendar

01-December-2021

tag

Human Resource

Membangun Relasi Kerja yang Baik di Tempat Kerja

Memberi kesan pribadi yang profesional sangat penting untuk diaplikasikan bersama rekan kerja untuk mempertahankan relasi yang baik di dalam tim

Selengkapnya

article
calendar

10-December-2021

tag

Innovation

Tipe Inovasi yang Bisa Bantu Memajukan Sebuah Bisnis

Melakukan inovasi bisnis sangat penting dilakukan supaya perusahaan bisa tetap bertahan. Inovasi yang bisa dilakukan bisa dalam produk, proses, dan model bisnis yang dijalani.

Selengkapnya

article
calendar

05-May-2023

tag

Soft Skill

5 Manfaat Komunikasi Lintas Fungsional dalam Tim

Kerjasama dan kolaborasi antar tim atau individu dengan keahlian yang berbeda, jika dilakukan secara optimal dapat menghasilkan output kerja yang lebih baik. Berikut lima manfaat komunikasi lintas fungsional dalam tim yang sayang untuk dilewatkan.

Selengkapnya

article
calendar

07-November-2022

tag

Assessment

Pengertian Assessment, Cara Mengukur, dan Tujuannya Bagi Perusahaan

Assessment dapat mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan dari talenta perusahaan sebagai pertimbangan dalam pengangkatan jabatan karyawan atau perekrutan karyawan baru.

Selengkapnya

article