hero

Pro Kontra Workaholic pada Pekerja yang Harus Dihadapi

28-January-2022

Apakah hal yang terlintas di pikiran Anda ketika mendengar kata “workaholic”? Seseorang yang terus bekerja tiada henti atau orang yang merasa harus menyibukkan dirinya dengan berbagai pekerjaan?

Pada kenyataannya, membawa pekerjaan ke rumah atau menyelesaikan pekerjaan di luar jam kerja telah menjadi hal yang begitu lazim. Hal ini terkadang mengaburkan batasan antara waktu senggang dan waktu bekerja seseorang akibat tuntutan untuk menyelesaikan pekerjaan. Meski begitu, workaholic bisa dipandang dari berbagai sudut pandang situasi.

 

Pengertian Workaholic dan Ciri-cirinya

Apa itu workaholic, dan apa bedanya dengan seorang pekerja keras? Barbara Killinger, seorang psikolog klinis dari Toronto, dalam sebuah artikel di Psychology Today menyebutkan bahwa, tidak seperti pekerja keras yang masih meluangkan waktu untuk orang lain di sekitar mereka, seorang workaholic terobsesi dengan kinerja dan pekerjaan mereka.

Sementara itu, dalam sumber lain dari kamus Britannica, workaholic didefinisikan sebagai sebuah kecanduan terhadap pekerjaan. Seorang workaholic mendapatkan kepuasan tersendiri saat terus berhadapan dengan pekerjaan meskipun memiliki kesempatan untuk berhenti sejenak.

Sejumlah peneliti dari Departemen Ilmu Psikososial di Universitas Bergen, Norwegia mengembangkan suatu skala pengukuran untuk melihat apakah seseorang mengidap workaholic atau tidak. Dikenal dengan Skala Kecanduan Kerja (Work Addiction Scale), skala tersebut mengidentifikasi kecenderungan workaholic dari kebiasaan bekerja seseorang di antaranya:

  1. Terus mencari cara agar dapat meluangkan waktu untuk bekerja

  2. Menghabiskan lebih banyak waktu untuk bekerja dari yang direncanakan

  3. Bekerja dilakukan untuk menghilangkan rasa cemas, bersalah, atau tidak berdaya

  4. Mengabaikan saran dari orang lain untuk mengurangi pekerjaan

  5. Muncul rasa stres apabila tidak dapat bekerja

  6. Lebih mementingkan urusan pekerjaan daripada menekuni hobi, bersantai, atau berolah raga

  7. Memiliki dampak negatif pada kesehatan akibat terlalu banyak bekerja

Apabila Anda merasa sering atau selalu berada dalam kondisi di atas, besar kemungkinannya bahwa Anda adalah seorang workaholic.

Seorang karyawan sering kali diminta untuk tetap standby menerima informasi terkait pekerjaan di malam hari, akhir pekan, bahkan saat masa liburan. Oleh karena itu, banyak ditemukan karyawan yang tetap menyelesaikan pekerjaan di luar waktu kerja resminya. 

Setelah pekerjaannya selesai, seseorang akan berhenti bekerja dan dapat kembali melanjutkan aktivitas pribadinya. Namun, orang yang workaholic kerap menunjukkan rasa pengabdiannya terhadap pekerjaan secara sedikit berlebihan.

Workaholic merasa seolah-olah terdapat suatu dorongan yang mengharuskannya untuk terus bekerja tanpa mengenal waktu. Hal ini membuatnya cenderung mengabaikan kondisi fisiknya dan tetap bekerja walaupun merasa lelah.

 

Dampak Negatif dari Perilaku Workaholic

Perilaku workaholic terkadang memunculkan efek psikosomatis pada seseorang ketika tidak bekerja seperti adanya perasaan gelisah, kesulitan tidur, dan sakit kepala. Secara psikologis, workaholic membuat seseorang tidak dapat lepas dengan pekerjaannya.

Hal ini berpotensi membawa dampak buruk terhadap kesehatan seseorang. Bekerja membutuhkan energi yang dikeluarkan oleh tubuh. Apabila berhadapan dengan deadline atau adanya kendala dalam pekerjaan juga memicu hormon stres dan meningkatkan tekanan darah. 

Orang yang bekerja tiada henti, tidak memiliki waktu untuk beristirahat dan mengurangi ritme kerja organ tubuhnya. Akibatnya, semakin tinggi risiko untuk terkena penyakit kardiovaskular, diabetes, bahkan kematian dibandingkan dengan orang yang bekerja normal. 

 

Engaged Workaholic, Tipe Workaholic yang Positif

Seorang profesor di bidang sosiologi dari Universitas Utrecht, Belanda, Ten Brummelhuis mengungkapkan bahwa terdapat tipe pekerja workaholic yang memiliki risiko gangguan kesehatan lebih rendah dibandingkan workaholic kebanyakan. 

Mereka adalah tipe pekerja engaged workaholic yang memiliki keterkaitan dan rasa cinta terhadap pekerjaannya. Hal ini didukung dengan adanya faktor memiliki pasangan yang suportif di rumah serta rekan kerja yang juga dapat diajak untuk bekerja sama. Kondisi ini membuat mereka dapat mengelola pekerjaan dan kehidupan pribadinya dengan baik.

Berpindah dari satu rapat ke rapat lain, menghabiskan waktu di malam hari untuk menyelesaikan pekerjaan, atau berpikir keras untuk meraih pencapaian di tempat kerja ternyata justru memberikan motivasi serta suntikan energi positif bagi para engaged workaholic ini. 

Tidak hanya itu, para engaged workaholic cenderung terbebas dari burnout atau merasa stres dengan pekerjaannya. Hal ini disebabkan mereka tidak bekerja untuk menghilangkan rasa bersalahnya, tetapi mereka bekerja karena betul-betul mencintai pekerjaannya.

 

Menangani Perilaku Workaholic

Terlepas dari adanya pro dan kontra dari workaholic sebagaimana dijelaskan di atas, setiap karyawan tetap disarankan untuk memperhatikan kondisi kesehatan fisik dan mentalnya.

Langkah pertama yang dapat dilakukan adalah mengenali kondisi tubuh Anda sendiri. Jika pekerjaan menjadi tidak terkendali dan berdampak pada lingkungan di luar pekerjaan, sebaiknya ambil waktu rehat untuk memulihkan pikiran serta kondisi tubuh.

Langkah selanjutnya yang dapat dilakukan adalah meraih kendali atas diri Anda sendiri. Tentukan waktu yang dapat Anda luangkan untuk bekerja di luar jam kerja. Setelah itu, luangkan waktu bagi diri Anda untuk bersantai, berolah raga, ataupun melakukan hal apapun yang disukai untuk melepas penat dan lelah dari bekerja.

Manajemen waktu dalam pekerjaan sangat penting untuk dapat melakukan pengambilan keputusan. Hal ini akan sangat berpengaruh pada situasi organisasional perusahaan. Prasmul eli juga merancang program Problem Solving and Decision Making untuk melatih seseorang agar selalu mempertimbangkan pilihan yang rasional demi mendukung visi perusahaan.

Find this article insightful? Share it with your network!

INSIGHT AND KNOWLEDGE

Recommendation Articles

calendar

03-August-2023

tag

Biaya Langsung vs Biaya Tidak Langsung, Ini Pengertian hingga Perbedaannya

Mengetahui apa itu biaya langsung dan tidak langsung akan membantu Anda memperoleh pemahaman tentang produk, layanan dan menetapkan harga yang lebih kompetitif.

Selengkapnya

article
calendar

14-November-2024

tag

Marketing

Kenali Customer Acquisition untuk Jangkau Pasar Baru dan Meningkatkan Keuntungan

Customer acquisition adalah strategi untuk menjangkau lebih banyak konsumen dan memastikan bisnis berkembang secara stabil. Pelajari di sini.

Selengkapnya

article
calendar

16-August-2024

tag

Finansial

Fixed Cost: Contoh, dan Jenisnya

Pahami secara mendalam tentang fixed cost, mulai dari definisi, contoh, hingga jenis-jenisnya.

Selengkapnya

article
calendar

19-August-2024

tag

Operational

Purchase Order: Definisi, Manfaat, Tipe, dan Cara Membuatnya

Saat menjalankan bisnis, purchase order adalah bagian penting yang tidak boleh disepelekan. Simak penjelasannya di sini!

Selengkapnya

article
calendar

08-August-2022

tag

Strategic

Penggunaan QRIS Membantu Pedagang UMKM

Standarisasi kode QR dengan QRIS memberikan banyak manfaat, baik untuk berbagai merchant seperti UMKM maupun bagi masyarakat awam sebagai konsumen.

Selengkapnya

article
calendar

21-October-2021

tag

Leadership

4 Aspek Penting dalam Self Leadership

Kemampuan self leadership merupakan tahap kepemimpinan yang perlu dimiliki setiap pemimpin. Berikut aspek penting self leadership yang perlu pimpinan miliki.

Selengkapnya

article
calendar

10-September-2024

tag

Human Resource

Mengenal Peran HR Manager serta Skill dan Cara Memulai Kariernya

HR Manager adalah salah satu profesi yang kini banyak dibutuhkan oleh perusahaan. Ketahui skill yang dibutuhkan dan langkah untuk memulai kariernya di sini!

Selengkapnya

article
calendar

18-November-2024

tag

Innovation

4 Dasar Computational Thinking yang Penting untuk Menyelesaikan Masalah Kompleks

Computational thinking adalah proses mengidentifikasi solusi yang terstruktur dan detail untuk sebuah masalah yang rumit. Ketahui contoh penerapannya di sini.

Selengkapnya

article
calendar

11-January-2022

tag

Soft Skill

Poin Penting di Curriculum Vitae dan Cara Membuat CV yang Baik

Isi curriculum vitae (CV) terdiri atas riwayat akademik yang bisa digunakan untuk merepresentasikan kualifikasi seperti pendidikan formal, prestasi, dan portofolio.

Selengkapnya

article
calendar

07-November-2022

tag

Assessment

Pengertian Assessment, Cara Mengukur, dan Tujuannya Bagi Perusahaan

Assessment dapat mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan dari talenta perusahaan sebagai pertimbangan dalam pengangkatan jabatan karyawan atau perekrutan karyawan baru.

Selengkapnya

article