hero

The Important Principles of Green Economy for Business

28-October-2022

Saat ini dan tahun-tahun mendatang, masyarakat akan menghadapi tantangan serius seperti perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, meningkatnya ketidaksetaraan, dan masih banyak lagi. Krisis global sistemik ini tidak dapat ditangani secara terpisah karena semuanya saling terkait. Namun, sistem ekonomi saat ini belum cukup memberikan keseimbangan yang baik antara tujuan lingkungan dan sosial. 

Ekonomi pada dasarnya adalah kumpulan aturan dan norma yang menghargai beberapa perilaku dan menghukum yang lain. Dalam bentuknya saat ini, ekonomi kita mendorong konsumsi yang berlebihan, menurunkan ikatan komunal, dan menghancurkan kekayaan alam. 

Sistem ini bukan hal yang tidak terelakkan atau tak terhindarkan, tetapi bagaimana sistem kerja ekonomi kita telah berevolusi. Karena itulah, diperlukan visi ekonomi baru untuk mengatasi masalah-masalah di atas, seperti green economy.

Green economy memberikan kemakmuran bagi semua makhluk hidup. Terdapat lima prinsip utama yang masing-masing mengacu pada preseden penting dalam kebijakan internasional dan bersama-sama dapat memandu reformasi ekonomi dalam konteks yang beragam. Berikut adalah prinsip-prinsip utama green economy:

  1. Prinsip Kesejahteraan

Green economy memungkinkan semua orang untuk menciptakan dan menikmati kemakmuran.

  • Green economy berpusat pada manusia, tujuannya adalah untuk menciptakan kemakmuran bersama yang sesungguhnya.

  • Hal ini berfokus pada pertumbuhan kekayaan yang akan mendukung kesejahteraan. Kekayaan ini bukan hanya soal finansial, tetapi mencakup seluruh modal manusia, sosial, fisik, dan alam.

  • Green economy memprioritaskan investasi dan akses ke sistem alam yang berkelanjutan, infrastruktur, pengetahuan dan pendidikan yang dibutuhkan semua orang untuk hidup sejahtera.

  • Green economy menawarkan peluang untuk penghidupan, usaha dan pekerjaan yang lebih ramah lingkungan dan layak.

  • Green economy dibangun di atas tindakan kolektif untuk barang publik, namun didasarkan pada pilihan individu.

  1. Prinsip Keadilan

Green economy mempromosikan kesetaraan di dalam dan di antara generasi.

  • Green economy bersifat inklusif dan tidak diskriminatif. Hal ini dilakukan dengan berbagi saat pengambilan keputusan, pembagian manfaat dan biaya secara adil, mendukung pemberdayaan perempuan, serta menghindari elite capture yang artinya penguasaan dari seseorang maupun kelompok yang menjadikan kepentingan pribadinya sebagai tujuan untuk menjalankan sebuah institusi.

  • Green economy mempromosikan pemerataan kesempatan dan hasil, mengurangi kesenjangan di antara manusia, sekaligus memberikan ruang cukup untuk satwa liar dan hutan belantara.

  • Dibutuhkan perspektif jangka panjang pada ekonomi, menciptakan kekayaan dan ketahanan yang melayani kepentingan warga masa depan, serta bertindak untuk segera mengatasi kemiskinan dan ketidakadilan multi-dimensional.

  • Hal ini didasarkan pada solidaritas dan keadilan sosial, memperkuat kepercayaan dan ikatan sosial, serta mendukung hak asasi manusia, hak pekerja, masyarakat adat dan minoritas, dan hak untuk pembangunan berkelanjutan.

  • Penting untuk mempromosikan pemberdayaan UMKM, usaha sosial, dan mata pencaharian yang berkelanjutan.

  • Green economy mencari transisi yang cepat dan adil sesuai dengan biaya yang dibutuhkan - tidak meninggalkan siapapun, memungkinkan kelompok rentan menjadi agen transisi, dan berinovasi dalam perlindungan sosial dan pelatihan ulang.

  1. Prinsip Batas Planet

Green economy melindungi, memulihkan, dan berinvestasi di alam.

  • Green economy yang inklusif mengakui dan memelihara nilai-nilai alam yang beragam. Nilai-nilai fungsional dalam menyediakan barang dan jasa yang menopang perekonomian, nilai-nilai budaya alam yang menopang masyarakat, dan nilai-nilai ekologi alam yang menopang seluruh kehidupan itu sendiri.

  • Mengakui substitusi terbatas atas modal alam dengan modal lain, menggunakan prinsip kehati-hatian untuk menghindari hilangnya modal alam dan melanggar batas ekologi.

  • Berinvestasi dalam melindungi, menumbuhkan dan memulihkan keanekaragaman hayati, tanah, air, udara, dan sistem alam.

  • Inovatif dalam mengelola sistem alam, memiliki sistem sirkularitas, dan menyelaraskan dengan mata pencaharian masyarakat lokal berdasarkan keanekaragaman hayati dan sistem alam.

  1. Prinsip Efisiensi dan Berkecukupan

Green economy diarahkan untuk mendukung konsumsi dan produksi yang berkelanjutan.

  • Green economy yang inklusif adalah sistem yang rendah karbon, melestarikan sumber daya yang beragam dan berotasi. Hal ini termasuk model-model baru pembangunan ekonomi yang menjawab untuk menciptakan kemakmuran dalam batas-batas planet.

  • Green economy menyadari adanya keharusan perubahan global yang signifikan untuk membatasi konsumsi sumber daya alam ke tingkat yang berkelanjutan.

  • Menyadari pula adanya social floor untuk konsumsi barang dan jasa dasar yang penting dalam rangka pemenuhan kesejahteraan dan martabat masyarakat, serta puncak konsumsi yang tidak dapat diterima.

  • Green economy menyelaraskan harga, subsidi, dan insentif dengan biaya sebenarnya bagi masyarakat, melalui mekanisme denda bagi individu atau kelompok yang melakukan polusi atau pencemaran dan keuntungan akan diberikan bagi yang memberikan hasil ramah lingkungan.

  1. Prinsip Tata Kelola yang Baik

Green economy berpedoman pada kelembagaan yang terintegrasi, akuntabel, dan tangguh.

  • Green economy yang inklusif berbasis pada bukti. Norma dan institusinya bersifat interdisipliner, menerapkan ilmu pengetahuan dan ekonomi yang baik bersama dengan pengetahuan lokal untuk strategi adaptif.

  • Didukung oleh kelembagaan yang terintegrasi, kolaboratif, dan koheren. Secara horizontal berarti lintas sektor dan vertikal berarti lintas tata kelola. Serta dengan kapasitas yang memadai untuk memenuhi perannya masing-masing secara efektif, efisien, dan akuntabel.

  • Hal ini membutuhkan partisipasi publik, persetujuan terlebih dahulu, transparansi, dialog sosial, akuntabilitas demokratis, dan tidak adanya kepentingan pribadi di semua institusi. Sehingga kepemimpinan yang baru juga dilengkapi dengan permintaan masyarakat.

  • Green economy mempromosikan pengambilan keputusan yang dilimpahkan untuk ekonomi lokal dan pengelolaan sistem alam sekaligus mempertahankan standar, prosedur, dan sistem compliance yang kuat dan terpusat.

  • Membangun sistem keuangan dengan tujuan memberikan kesejahteraan dan keberlanjutan, diatur dengan cara yang aman untuk melayani kepentingan masyarakat.

Green economy adalah perubahan universal dan transformatif terhadap status quo global. Dalam upaya melaksanakan hal ini membutuhkan perubahan mendasar dalam prioritas pemerintah. Menyadari perubahan tersebut bukan hal yang mudah untuk dilakukan, green economy perlu disadari sebagaimana menjadi bagian dari Strategic Business Analysis dengan adanya penekanan pada implikasi lingkungan terhadap strategi perusahaan.

Find this article insightful? Share it with your network!

INSIGHT AND KNOWLEDGE

Recommendation Articles

calendar

17-October-2022

tag

The Role of Sense of Belonging in a Company

Sense of belonging is able to improve performance and minimize basic problems that often occur in the company. The role of sense of belonging affects both the success of the company and the career of an employee.

Selengkapnya

article
calendar

06-July-2022

tag

Marketing

Data Analysis Process, Steps, Methods, and How to Get Started

Data analysis is the activity of processing raw data to find information needed by the marketing division to create product sales strategies.

Selengkapnya

article
calendar

08-August-2023

tag

Finance

Cost Cutting Strategy and Its Role for Business

Cost cutting refers to the measures implemented by companies to reduce costs and increase profitability.

Selengkapnya

article
calendar

20-December-2023

tag

Operational

How to Improve Supply Chain for Service Optimization

How retailers can improve their supply chain can be done by determining clear metrics, improving forecasting capabilities, using closer resources, and automating the system.

Selengkapnya

article
calendar

17-May-2023

tag

Strategic

6 Types of Financial Assistance for Startup Businesses

There are at least eight types of startup funding that serve as financial assistance for business operational costs. What and how to get this funding?

Selengkapnya

article
calendar

14-December-2023

tag

Leadership

Inertia of a Young Leader

When Failure is Also an Option: Diving into the Mind of A Self-Sabotaging Youngster (Who Could’ve Been A Potentially Bright Leader)

Selengkapnya

article
calendar

02-December-2021

tag

Human Resource

Work Efficiently in a Multigenerational Work Environment

Multigenerational workforce can be one of the challenges that arise in a work environment and needs to be addressed appropriately in order to have a good influence on the team.

Selengkapnya

article
calendar

09-September-2024

tag

Innovation

Data Driven Decision Making: How to Make Decisions Without Bias

Data driven decision making helps you make business decisions without bias. Learn the meaning, benefits, risks, and process of doing it in this article.

Selengkapnya

article
calendar

02-December-2024

tag

Soft Skill

Negotiation Skills: Definition, Principles, and How to Improve Them

Learn negotiation skills, including definitions, principles, and effective ways to improve them to succeed in every negotiation you have in this article!

Selengkapnya

article
calendar

07-November-2022

tag

Assessment

What is assessment, how to measure it, and its benefit

Assessment can identify strengths and weaknesses from a talent as a consideration in promotion or recruitment

Selengkapnya

article