hero

Mengelola Tim secara Efektif dengan Team Role Theory dari Belbin

18-September-2023

Salah satu peran seorang manajer di tempat kerja adalah memimpin dan mengelola anggota tim untuk mencapai tujuan bersama. Oleh sebab itu, Kemampuan untuk dapat mengelola tim  secara efektif menjadi salah satu keterampilan yang penting bagi para manajer. Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan oleh manajer adalah melalui Team Role Theory, yang dapat membantu manajer dalam mengidentifikasi peran yang dibutuhkan dalam tim dan memastikan bahwa setiap anggota tim berkontribusi secara optimal

Apa itu Team Role Theory Belbin?

Team Role Theory pertama kali dicetuskan  pada tahun 1981  oleh Meredith Belbin, seorang peneliti dan konsultan manajemen yang berasal dari Inggris, dalam bukunya yang berjudul Management Teams.  Menurutnya, tim paling sukses terdiri atas beragam jenis perilaku. Meskipun perilaku yang ditampilkan  tidak terbatas, tetapi jenis perilaku yang berguna dan dapat memberikan kontribusi yang efektif memiliki batas. Team Role sendiri merupakan perilaku yang dikumpulkan dalam sembilan jenis kluster. Kesembilan kluster itu sendiri adalah:

  • Peran Sosial: Resource Investigator, Teamworker, Co-ordinator
  • Peran Berpikir: Plant, Monitor-Evaluator, Specialist
  • Peran Pelaksana: Shaper, Implementer, dan Completer-Finisher

 

1. Resource Investigator.

Para Resource Investigator adalah mereka yang  memiliki rasa ingin tahu yang tinggi untuk menemukan gagasan dari berbagai sumber, mengumpulkannya, dan menyampaikan gagasan tersebut kepada tim. Umumnya mereka tipe yang mudah bergaul, suka membangun jejaring dengan banyak orang, dan cenderung bersikap optimistis terhadap peluang. Meski begitu, mereka mungkin dapat menjadi terlalu optimis dan positif, dan mudah kehilangan minat jika menemukan sesuatu yang baru.

2. Teamworker.

Teamworker adalah mereka yang menggunakan kemampuan beradaptasinya untuk mengidentifikasi tugas seperti apa yang dibutuhkan untuk pencapaian tujuan, dan berfokus pada penyelesaian tugas tersebut sebagai bagian dari tim. Pada umumnya, mereka bersikap kooperatif, mau mendengarkan, dan menghindari konflik. Oleh karena itu, mereka biasanya enggan mengambil keputusan jika dihadapkan pada tekanan atau potensi perselisihan

3. Co-ordinator.

Co-ordinator adalah mereka yang memastikan tim dapat berfokus pada tujuan, membagi dan mendelegasikan tugas, serta memastikan anggota tim menyelesaikan tugas tersebut. Pada umumnya, mereka yang mengambil peran sebagai pemimpin, dan dapat mengidentifikasi kapabilitas anggota tim serta memastikan kejelasan tujuan. Di sisi lain, mereka dapat menjadi terlalu delegatif pada anggota tim dan justru tidak kebagian tugas untuk dikerjakan.

4. Plant.

Para Plant adalah tipe pemikir yang umumnya sangat kreatif, imajinatif, dan dapat dengan baik menyelesaikan masalah dengan cara tidak konvensional melalui beragam ide dan gagasan. Meski begitu gagasannya tidak selalu dapat diterapkan, dan ia mungkin juga kurang bisa menyampaikan gagasan tersebut

5. Monitor Evaluator.

Monitor evaluator adalah yang menunjukkan perilaku kritis dan logis, di mana mereka dapat melakukan analisis mendetail dan mengambil penilaian yang adil atas pilihan-pilihan maupun keputusan tim. Meski di satu sisi ia dapat memastikan tim mengambil keputusan yang logis, ia mungkin  dapat menjadi terlalu kritis/kurang peka terhadap kebutuhan, yang bisa membuatnya kurang disukai anggota tim yang lain.

6. Specialist.

Para Specialist adalah mereka yang memiliki pengetahuan yang mendalam di dalam sebuah tim. Gagasan yang diberikan oleh Specialist umumnya tajam dan akurat, dan dapat membantu tim dalam mengambil keputusan. Meski demikian, cakupan atas gagasannya dapat menjadi terlalu terbatas, dan dapat menjadi kurang dapat diterapkan pada skenario berbeda.

7. Shaper.

Shaper adalah pelaksana yang senantiasa memberikan dorongan bagi anggota tim untuk memastikan tim senantiasa bergerak dengan fokus menuju tujuan. Shaper adalah mereka yang “tahan banting”, dan memiliki keinginan maupun keberanian untuk menghadapi rintangan. Meski begitu, mereka dapat menjadi “kelewatan” dalam memberikan dorongan dan malah bersikap provokatif, sarkastis, dan agresif terhadap anggota tim.

8. Implementer.

Para Implementer adalah mereka yang bekerja dengan praktis, terencana, dan efisien, di mana mereka mengubah gagasan menjadi tindakan dan mengelola tugas yang perlu dilakukan. Adapun, mereka dapat menjadi terlalu bergantung pada rencana yang mereka susun dan menjadi kurang fleksibel pada perubahan maupun peluang.

9. Completer Finisher.

Completer Finisher adalah mereka yang berusaha memastikan bahwa pekerjaan diselesaikan dengan baik, minim kesalahan, dan memenuhi standar kualitas yang tinggi. Pada umumnya mereka bertindak sebagai kendali mutu (QC) atas hasil pekerjaan, dan mau untuk mencari, menemukan, dan memperbaiki kesalahan atau kekurangan. Pada beberapa situasi, mereka dapat menjadi terlalu perfeksionis dan kurang percaya dengan orang lain, sehingga sulit mendelegasikan tugas pada orang lain

Menerapkan Team Role Theory dalam Tim

Setelah memahami tentang konsep Team Role Theory, maka berikut beberapa hal yang dapat dilakukan oleh manajer dalam menggunakan Team Role Theory dalam mengelola tim.

Seleksi Anggota Tim yang Tepat.

Penerapan Team Role Theory dari Belbin memungkinkan manajer untuk lebih efektif memilih anggota tim yang memiliki peran dan kemampuan yang sesuai dengan tujuan tim. Ini berarti menggunakan metode penilaian yang valid dan reliabel untuk mengidentifikasi karakteristik kepribadian dan keahlian yang diperlukan dalam peran tertentu.

Peran dan Tanggung Jawab yang Jelas

Menurut Team Role Theory, setiap peran dalam tim memiliki fungsi khusus. Oleh sebab itu, manajer disarankan untuk dapat mendefinisikan  peran dan tanggung jawab dengan jelas agar setiap anggota tim memahami apa yang diharapkan kepadanya. Manajer dapat memanfaatkan teori ini untuk mengalokasikan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan kemampuan dan preferensi individu sehingga tujuan tim dapat tercapai.

Evaluasi dan Umpan Balik Berkala.

Manajer dapat menggunakan informasi dan pengamatan dari peran anggota tim untuk memberikan umpan balik yang konstruktif kepada anggota tim tentang kinerja mereka dan bagaimana mereka dapat meningkatkan kontribusinya.

Pembinaan dan Pengembangan.

Manajer dapat menggunakan Team Role Theory Belbin untuk membantu dalam pembinaan dan pengembangan anggota tim. Ini dapat mencakup pelatihan, mentoring, atau pemberian proyek yang dapat memperkuat kemampuan mereka dalam peran tertentu.

Mengelola Konflik.

Manajer dapat menggunakan pemahaman tentang Team Role untuk mengatasi konflik dan memastikan bahwa anggota tim dapat berkolaborasi secara efektif. 

Fleksibilitas dan Perubahan.

Manajer dapat menerapkan teori Team Role untuk membawa anggota tim beradaptasi sesuai dengan perubahan dalam proyek, tujuan, atau kondisi pasar. Sebagai contoh, mereka dengan peran “Plant”, “Resource Investigator”, dan “Implementer” dapat dipasangkan untuk merencanakan perubahan, “Shaper” dan “Co-ordinator” untuk mendorong perubahan, dan “Monitor Evaluator” dan “Completer Finisher” untuk memastikan bahwa perubahan sesuai dengan apa yang diharapkan. 

Kepemimpinan dan Motivasi.

Manajer dapat menggunakan pemahaman tentang peran Team Role untuk memotivasi anggota tim dan memastikan bahwa kepemimpinan didistribusikan secara efektif dalam tim


Setiap anggota tim tentunya memiliki kemampuan, kepribadian, dan preferensi unik atas bagaimana mereka berperilaku dalam tim. Assessment dapat membantu manajer mengidentifikasi kebutuhan maupun kondisi anggota timnya, sehingga manajer dapat memperoleh maupun mengelola anggota tim sesuai dengan tuntutan, situasi, dan tujuan dari tim yang ia pimpin.

 

Artikel oleh Herjuno Tisnoaji - Resident Assessor prasmul-eli

Find this article insightful? Share it with your network!

INSIGHT AND KNOWLEDGE

Recommendation Articles

calendar

06-June-2022

tag

Kegunaan Feasibility Study Bagi Project Management

Melakukan feasibility study sangat penting untuk meminimalisasi terjadinya kerugian sebelum melakukan persetujuan sebuah proyek baru.

Selengkapnya

article
calendar

27-May-2024

tag

Marketing

Definisi Brand Loyalty, Fungsi, dan Cara Meningkatkannya

Brand loyalty adalah kesetiaan pelanggan terhadap merek tertentu. Pelajari lebih lanjut pengertian brand loyalty, manfaat, dan cara meningkatkannya di sini!

Selengkapnya

article
calendar

10-December-2024

tag

Finansial

Panduan Lengkap Asset Management: Optimalkan Aset dan Maksimalkan Profit

Asset Management adalah jantung dari setiap bisnis yang sukses. Dapatkan definisi, alasan pentingnya bagi bisnis, dan contohnya dalam artikel ini!

Selengkapnya

article
calendar

17-July-2024

tag

Operational

Mengenal Kanban dan Prinsip Kerjanya untuk Manajemen Proyek

Kanban adalah salah satu metodologi manajemen proyek yang cukup popular. Cari tahu informasi selengkapnya seputar Kanban di artikel berikut ini!

Selengkapnya

article
calendar

20-July-2022

tag

Strategic

Faktor penyebab gagalnya startup

Kehabisan dana, gagal menarik investor baru, produk yang tidak dibutuhkan pasar, kalah bersaing, dan perasaan burnout pada karyawan adalah beberapa alasan di balik kegagalan startup.

Selengkapnya

article
calendar

02-September-2022

tag

Leadership

Cara Mengatasi Situasi Kacau untuk Mempertahankan Bisnis

Apa yang harus dilakukan ketika berhadapan dengan situasi kacau? Apakah situasi kacau akan menghancurkan projek kita?

Selengkapnya

article
calendar

22-May-2024

tag

Human Resource

Definisi Employee Retention, Manfaat, dan Cara Menghitungnya

Employee retention adalah kemampuan perusahaan untuk mempertahankan karyawan dalam jangka waktu yang lebih lama. Simak dan pelajari lebih lengkap di sini!

Selengkapnya

article
calendar

11-June-2024

tag

Innovation

Mengenal Metode SCAMPER: Pengertian hingga Cara Menerapkannya

Metode SCAMPER adalah teknik berpikir yang menggunakan berbagai pertanyaan untuk membantu Anda menghasilkan ide terbaik. Pelajari selengkapnya di sini.

Selengkapnya

article
calendar

19-July-2022

tag

Soft Skill

Cara Menawarkan Ide Bisnis yang Efektif

Agar pitching lebih efektif, cara terbaik yang dapat dilakukan adalah bangun karakter diri, kenali calon partner, berikan informasi yang penting, dan berikan roadmap.

Selengkapnya

article
calendar

07-November-2022

tag

Assessment

Pengertian Assessment, Cara Mengukur, dan Tujuannya Bagi Perusahaan

Assessment dapat mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan dari talenta perusahaan sebagai pertimbangan dalam pengangkatan jabatan karyawan atau perekrutan karyawan baru.

Selengkapnya

article