hero

Bagaimana Menyiapkan Karyawan Potensial untuk Succession Planning dalam Organisasi

18-November-2022

Succession planning merupakan salah satu elemen manajemen sumber daya manusia di dalam organisasi yang memiliki posisi penting dan strategis.  Seorang profesor yang juga adalah pakar succession planning, William J. Rothwell, dalam bukunya yang berjudul Effective Succession Planning menyebutkan bahwa keberadaan succession planning memiliki tujuan memastikan keberlanjutan peran kepemimpinan atas posisi-posisi kunci, mempertahankan dan mengembangkan sumber daya intelektual di masa depan, dan mendorong kemajuan individual. Dengan menyediakan pengembangan, perolehan, dan penempatan strategis dari orang-orang kunci, succession planning akan sangat bermanfaat untuk memastikan keberlanjutan kinerja  yang efektif dari organisasi, departemen, dan divisi. Oleh sebab itu, mengetahui siapa saja yang dapat menjadi regenerasi untuk menjadi pemimpin di masa depan menjadi suatu hal yang penting bagi organisasi, agar organisasi dapat mempersiapkan individu-individu ini untuk mengisi posisi strategis tersebut. 

Secara umum, persiapan karyawan berpotensi untuk succession planning sendiri dapat dibagi menjadi tiga poin: melakukan penilaian atas kinerja, melakukan assessment untuk mengidentifikasi karyawan potensial, dan melakukan pemetaan potensi karyawan.

  1. Melakukan Penilaian atas Kinerja 

Penilaian kinerja merupakan bagian yang penting dari succession planning karena memberikan gambaran mengenai siapa saja talenta yang dianggap mampu untuk dapat memberikan performa di atas rata-rata (high performer). Penilaian kinerja yang efektif haruslah benar-benar didasarkan pada pekerjaan yang dilakukan karyawan, dan digabungkan dengan assessment atas potensi. Pada umumnya, penilaian kinerja terdiri dari dua bagian: indikator kinerja utama (KPI), yang terkait dengan prioritas hasil kerja, dan indikator perilaku yang terkait dengan keberhasilan kerja pada tingkat tanggung jawab individu saat ini

Terdapat beberapa pendekatan atas penilaian kinerja. Pendekatan pertama adalah global rating, yang menilai kinerja pemegang jabatan secara keseluruhan. Berikutnya adalah trait rating, yakni penilaian yang menilai kinerja pemegang jabatan pada suatu periode waktu berdasarkan trait (sifat) tertentu seperti “inisiatif”, “kerja sama”, dan sebagainya. Berikutnya adalah activity rating, yang berfokus pada bagaimana pemegang jabatan menjalankan kegiatan, fungsi, tugas, dan tanggung jawab dari jabatannya.

Penilaian lain yang lebih kompleks adalah dengan menggunakan Behaviorally Anchored Rating Scale (BARS). Penilaian yang menggunakan BARS berfokus pada perilaku kerja yang dapat diamati dan yang membedakan antara kinerja yang efektif dan tidak efektif. BARS pada umumnya dapat dapat disertakan dalam pendekatan manajemen berbasis kompetensi.  Pendekatan lainnya adalah dengan menggunakan Management by Objectives (MBO). MBO lebih berfokus pada hasil pekerjaan alih-alih proses dalam pencapaian hasil. Dalam MBO, penilai dan yang dinilai menyepakati hasil kerja apa yang diharapkan sebelum periode penilaian kinerja, dan kemudian saat akhir periode penilaian kinerja, dilakukan perbandingan antara hasil yang sudah ditunjukkan dengan kinerja yang sudah disepakati. 
 

  1.  Melakukan Assessment untuk Mengidentifikasi Karyawan Potensial

Karyawan potensial, atau disebut juga dengan high potentials merupakan kumpulan pemimpin masa depan perusahaan. Mereka umumnya merupakan orang-orang yang kariernya mampu untuk meningkat dua level atau lebih tinggi dibandingkan posisi saat ini, mereka yang dipersiapkan untuk posisi kunci, atau mereka yang belum mencapai “career plateau”. Selain itu, tidak semua high performers adalah high potentials. Meskipun karyawan yang memiliki kinerja luar biasa merupakan salah satu syarat utama untuk dapat dianggap sebagai high potential, tetapi kriteria kinerja saat ini belum tentu sama dengan kriteria potensi di masa mendatang. 

Terdapat sejumlah pendekatan atas assessment. Pendekatan pertama adalah self-assessment, di mana karyawan diminta menilai persepsi atas kemampuan mereka untuk dapat menjalankan peran di posisi yang lebih tinggi.  Pendekatan berikutnya adalah manager assessment, di mana di sini atasan yang diminta untuk menilai kemampuan bawahan  mereka. Untuk dapat berkinerja di level tanggung jawab yang lebih tinggi. Pendekatan berikutnya adalah multirater assessment atau 360-degree assessment, yang menilai kapabilitas karyawan  dilakukan oleh atasan, rekan kerja, dan bawahan, serta pihak lain seperti pelanggan.

Assessment atas potensi karyawan juga dapat dilakukan menggunakan psychological assessment, yang dapat dengan lebih objektif menilai potensi karyawan (terutama kepribadian dan kecerdasan karyawan) dibandingkan penilaian dengan self-assessment dan manager assessment. Selain itu dapat pula dilakukan assessment center, yakni penilaian menggunakan simulasi atas level yang menjadi target untuk melihat apakah seseorang dapat berkinerja di bawah kondisi simulasi tersebut. Selain itu, dapat pula dilakukan work portfolio assessment, di mana karyawan dinilai potensinya berdasarkan hasil kerja atau keluaran berdasarkan hasil kerja yang sudah diberikan. 
 

  1. Melakukan Pemetaan Potensi Karyawan

Setelah organisasi memperoleh hasil assessment, maka langkah berikutnya adalah melakukan pemetaan karyawan potensial dengan membandingkan antara kompetensi dan kinerja karyawan. Sebagaimana disebutkan, seorang yang merupakan high performer belum tentu merupakan high potential, diikarenakan kriteria untuk kinerja masa kini dan potensi untuk masa depan bisa jadi berbeda

Salah satu cara untuk memetakan karyawan yang potensial adalah menggunakan metode bernama 9-Box Grid. Pada metode ini, karyawan dikategorikan menjadi 9 kategori, berdasarkan potensi dan performa mereka, apakah berada di tingkat rendah, sedang, atau tinggi. Karyawan yang dianggap potensial adalah mereka yang memiliki high potential dan high performance, dan karyawan yang masuk grid ini perlu dipersiapkan sebagai pemimpin di masa depan. Sebaliknya, karyawan yang memiliki low potential dan low performance perlu untuk diberikan penanganan khusus atas kinerjanya. 

Setelah pemetaan dilakukan, maka langkah berikutnya adalah melakukan Talent Review Meeting, yang memberikan kesempatan bagi pengambilan keputusan kunci untuk mendiskusikan bagaimana mengembangkan talenta dalam organisasi untuk succession planning. Dalam pertemuan ini, pengambil keputusan kunci menyepakati siapa saja yang dianggap sebagai talenta yang merupakan high potensial dan high performer, bagaimana mengembangkan talenta-talenta ini, memeriksa kembali siapa saja talenta yang mungkin meninggalkan organisasi, dan menyusun talent pool. Selain itu dilihat pula siapa saja karyawan yang  berkinerja rendah atau berpotensi rendah dan bagaimana menangani karyawan ini. 
 

Menyiapkan karyawan untuk succession planning merupakan hal yang penting untuk dilakukan agar dapat memastikan keberlangsungan organisasi di masa mendatang. Oleh sebab itu, perusahaan perlu untuk dapat memastikan bahwa mereka sudah dengan baik melakukan penilaian kinerja, assessment atas karyawan potensial, dan melakukan pemetaan potensi karyawan untuk dapat memiliki talent pool atas karyawan yang berkualitas. 

 

Artikel ditulis oleh Herjuno Tisnoaji - Resident Assessor prasmul-eli

Find this article insightful? Share it with your network!

INSIGHT AND KNOWLEDGE

Recommendation Articles

calendar

19-January-2023

tag

Membuat Job Description yang Menarik Bagi Calon Karyawan

Agar tepat sasaran, buat job description dengan merinci kebutuhan dan skill yang dibutuhkan, jelaskan konteks perekrutan, dan cantumkan prinsip perusahaan.

Selengkapnya

article
calendar

18-December-2023

tag

Marketing

Mengenal Social Selling dan Cara Mengukur Kesuksesan

Social selling merupakan proses sistematis untuk melakukan strategi marketing di media sosial. Keberhasilannya dapat diukur secara kuantitatif dan kualitatif untuk melengkapi strategi penjualan tradisional.

Selengkapnya

article
calendar

02-August-2024

tag

Finansial

Apa Itu Laporan Keuangan, Arti, Jenis, dan Kepentingannya untuk Bisnis

Memahami laporan keuangan adalah hal krusial dalam bisnis. Ketahui pentingnya laporan keuangan dengan simak artikel di bawah ini!

Selengkapnya

article
calendar

11-July-2024

tag

Operational

Definisi Chatbot, Cara Kerja, dan Manfaatnya untuk Bisnis

Chatbot adalah program komputer yang dapat berinteraksi dengan pelanggan layaknya manusia. Pelajari lebih dalam soal hal yang satu ini di sini!

Selengkapnya

article
calendar

30-July-2024

tag

Strategic

Memahami Perbedaan Merger dan Akuisisi: Tujuan, Hasil, hingga Pihak yang Diuntungkan

Merger dan akuisisi punya arti, tujuan, hingga hasil yang berbeda. Pelajari perbedaan selengkapnya dalam artikel berikut ini.

Selengkapnya

article
calendar

14-August-2024

tag

Leadership

Pengertian Transformational Leadership, Komponen, dan Karakteristiknya

Pahami secara mendalam tentang Transformational Leadership. Mulai dari definisi, komponen, karakteristik, hingga kelebihan dan kekurangannya di sini

Selengkapnya

article
calendar

11-December-2023

tag

Human Resource

Apa Itu Corporate Learning Strategy dan Cara Membuatnya

Corporate learning strategy dikenal juga dengan istilah learning and development yang bisa disusun sebagai upaya pengembangan SDM untuk mendukung peningkatan ROI.

Selengkapnya

article
calendar

31-May-2024

tag

Innovation

Manfaat Program Data Management untuk Pengembangan Karier

Manfaat online data management bisa memberikan tambahan skill yang bermanfaat dalam memberikan kemampuan analisis dan pengelolaan big data sehingga membuat talenta yang berkualitas dalam kariernya.

Selengkapnya

article
calendar

25-July-2022

tag

Soft Skill

Mengembangkan Potensi Diri Saat Sedang Tidak Bekerja

Agar lebih produktif saat sedang tidak bekerja, cara tepat untuk membangun skill diri adalah dengan volunteer, freelance, kerja kontrak, dan networking.

Selengkapnya

article
calendar

07-November-2022

tag

Assessment

Pengertian Assessment, Cara Mengukur, dan Tujuannya Bagi Perusahaan

Assessment dapat mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan dari talenta perusahaan sebagai pertimbangan dalam pengangkatan jabatan karyawan atau perekrutan karyawan baru.

Selengkapnya

article