hero

Brand Crisis: Mengapa Perusahaan Besar Gagal Menanganinya

14-November-2023

Brand Crisis adalah peristiwa atau situasi signifikan dan seringkali tidak terduga yang mengancam reputasi, integritas, dan nilai suatu merek. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk penarikan kembali produk, masalah hubungan masyarakat, publisitas negatif, masalah etika, atau bahkan peristiwa eksternal di luar kendali perusahaan. Brand Crisis mempunyai potensi untuk merusak citra dan kinerja keuangan perusahaan, sehingga hal ini menjadi perhatian penting bagi dunia usaha di dunia yang saling terhubung dan sangat diawasi saat ini.

Respons yang efektif terhadap brand Crisis melibatkan pengakuan terhadap masalah tersebut, mengambil tanggung jawab, dan menguraikan tindakan perbaikan. Perusahaan juga harus berkomunikasi secara terbuka dengan pemangku kepentingan dan menunjukkan komitmen mereka dalam menyelesaikan masalah.

 

Kesalahan yang sering terjadi

Manajemen krisis yang efektif sangat penting dalam menjaga reputasi merek, terutama ketika menghadapi kontroversi atau konflik. Dampak dari kesalahan penanganan krisis bisa sangat parah dan berkepanjangan. Sebuah contoh ilustrasi mengenai manajemen krisis yang tidak berjalan dengan baik dapat dilihat pada perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam boikot karena mereka dianggap mempunyai hubungan atau dukungan terhadap konflik politik yang berkaitan dengan isu-isu kemanusiaan.

Di tengah meningkatnya ketegangan antara pihak-pihak yang terlibat, perusahaan-perusahaan yang secara tidak sengaja terlibat dalam kekacauan tersebut mendapati diri mereka berada dalam posisi yang berbahaya. Meskipun mereka pada dasarnya adalah pengamat konflik, kegagalan mereka untuk memberikan respons yang memadai memperburuk situasi. Alih-alih secara proaktif mengatasi permasalahan dan melakukan dialog yang terbuka dan penuh empati dengan para pemangku kepentingan, banyak pihak yang memilih untuk diam atau mengeluarkan pernyataan yang umum dan tidak tulus.

Strategi manajemen krisis yang tidak efektif ini memicu penurunan besar dalam reputasi merek dan loyalitas pelanggan. Meskipun kegagalan spesifik setiap perusahaan mungkin berbeda-beda, beberapa prinsip umum manajemen krisis dapat menjelaskan kekurangannya. Dalam konteks gerakan boikot, terlihat jelas bahwa perusahaan-perusahaan tertentu tersendat dalam mensosialisasikan tanggapan dan tindakan strategis mereka untuk mengatasi krisis ini. Seperti yang terlihat dalam sejarah kita terkait konflik kemanusiaan misalnya, konflik langsung dengan keyakinan pelanggan dapat membuat mitigasi menjadi rumit. Merek perlu berhati-hati dan beradaptasi dengan harapan pelanggan sambil menjaga transparansi agar dapat mengelola krisis tersebut secara efektif. Selain itu, kurangnya komunikasi yang transparan tidak hanya menyebabkan menurunnya persepsi dan kepercayaan pelanggan namun juga mengikis kepercayaan terhadap kemampuan perusahaan dalam menangani krisis secara kompeten.

Cara Menavigasi Masa-masa sulit

Menavigasi manajemen brand Crisis dengan menggunakan prinsip "Dengarkan, Ukur, Bicara, dan Libatkan" merupakan pendekatan proaktif dan strategis untuk mengatasi dan memitigasi brand Crisis secara efektif.

Listen

Menggunakan Pemantauan Media Sosial & Umpan Balik Pelanggan: Perhatikan umpan balik pelanggan, baik positif maupun negatif. Pantau platform media sosial dan berita secara teratur

outlet, dan komunitas online untuk mengidentifikasi masalah yang muncul terkait merek. Media sosial hanyalah sebuah alat, yang terpenting adalah brand mendengarkan baik-baik keinginan audiens Anda.

Measure

Tolok Ukur & Persepsi Pemangku Kepentingan: Bandingkan kinerja dan reputasi merek Anda sebelum dan selama krisis. Tetapkan tolok ukur untuk menilai tingkat kerusakan dan melacak perbaikan dari waktu ke waktu. Selain itu, lakukan penilaian terhadap persepsi berbagai pemangku kepentingan terhadap krisis ini. Anda dapat melakukan survei kecil, kelompok fokus, atau wawancara atau hanya melihat data pendengaran di media sosial untuk memahami kekhawatiran dan harapan.

Talk

Transparansi & Pesan yang Konsisten: Transparansi membangun kepercayaan. Bersikaplah transparan dan jujur saat berkomunikasi dengan pemangku kepentingan. Akui krisis tersebut, berikan informasi tentang penyebabnya, dan sampaikan rencana Anda untuk mengatasinya. Pastikan semua saluran komunikasi, mulai dari siaran pers hingga pembaruan media sosial, menyampaikan pesan yang konsisten. Inkonsistensi dapat menimbulkan kebingungan dan merusak kredibilitas.

Engage

Komunikasi Dua Arah & Membangun Kembali Kepercayaan: Mendorong komunikasi dua arah dengan secara aktif mendengarkan masukan dan saran dari pemangku kepentingan. Keterlibatan ini dapat membantu membentuk respons krisis dan upaya pemulihan Anda. Setelah krisis awal, fokuslah untuk membangun kembali kepercayaan dengan pemangku kepentingan Anda. Tunjukkan komitmen Anda untuk belajar dari krisis, melakukan perbaikan, dan mencegah masalah serupa di masa depan

Brand Crisis adalah aspek penting dalam pemasaran modern dan manajemen bisnis. Perusahaan yang telah mempersiapkan diri dengan baik dan merespons secara efektif terhadap brand Crisis sering kali dapat mengatasi tantangan ini dengan reputasi yang utuh atau bahkan diperkuat.

Find this article insightful? Share it with your network!

INSIGHT AND KNOWLEDGE

Recommendation Articles

calendar

21-November-2022

tag

Keuntungan dan Kerugian Bottom Price Strategy dalam Bisnis

Bottom price strategy menjadi strategi penetapan harga yang dilakukan dengan menambahkan margin keuntungan dari modal dasar untuk menentukan harga jual suatu produk atau layanan.

Selengkapnya

article
calendar

02-October-2024

tag

Marketing

10 Faktor dan Cara Meningkatkan Customer Satisfaction

Untuk tahu cara meningkatkan customer satisfaction, Anda harus memahami dulu pengertian, ragam faktor penentu, hingga manfaat serta dampaknya di artikel ini.

Selengkapnya

article
calendar

17-January-2022

tag

Finansial

Financial Projection

Financial projection merupakan perencanaan anggaran yang berkaitan dengan perkiraan pendapatan dan pengeluaran yang akan terjadi di masa depan.

Selengkapnya

article
calendar

10-May-2024

tag

Operational

Omnichannel: Definisi, Cara Kerja, Keuntungan, dan Contohnya

Omnichannel adalah pendekatan holistik yang saat ini populer dalam industri ecommerce. Apa itu dan bagaimana penggunaannya? Simak selengkapnya di bawah!

Selengkapnya

article
calendar

14-February-2022

tag

Strategic

Alasan Start Up Harus “Bakar Uang” untuk Operasional Bisnisnya

Strategi bakar uang sering dilakukan oleh start up pada awal perintisannya. Langkah ini dilakukan guna menarik pelanggan hingga bertahan dalam industri.

Selengkapnya

article
calendar

16-October-2024

tag

Leadership

Self Awareness dalam Pemimpin: Pelajari Manfaat dan Cara Mengembangkannya

Self awareness adalah kemampuan menilai tindakan, perasaan, dan pikiran diri sendiri secara objektif. Pahami pengaruhnya pada kepemimpinan di sini.

Selengkapnya

article
calendar

01-July-2024

tag

Human Resource

Budaya Perusahaan Sebagai Kunci Kesuksesan Organisasi

Budaya perusahaan adalah hal yang wajib dibangun seiring dengan perkembangan bisnis yang penuh persaingan. Temukan bagaimana cara membangunnya pada artikel ini.

Selengkapnya

article
calendar

04-July-2024

tag

Innovation

Pengertian Design Thinking serta Tujuan, Langkah, dan Prinsipnya

Design thinking adalah konsep yang memberikan solusi kreatif dan inovatif. Tertarik untuk mempelajarinya? Baca penjelasannya di artikel ini!

Selengkapnya

article
calendar

25-June-2024

tag

Soft Skill

Memahami Komunikasi Bisnis Sebagai Kunci Kesuksesan Kerja

Komunikasi tentu dilakukan setiap hari, tapi ada komunikasi bisnis yang khusus digunakan saat bekerja. Ketahui lebih banyak soal tujuan komunikasi bisnis di sini!

Selengkapnya

article
calendar

07-November-2022

tag

Assessment

Pengertian Assessment, Cara Mengukur, dan Tujuannya Bagi Perusahaan

Assessment dapat mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan dari talenta perusahaan sebagai pertimbangan dalam pengangkatan jabatan karyawan atau perekrutan karyawan baru.

Selengkapnya

article