hero

Peran Kepemimpinan dalam Risk Management

14-March-2022

Manajemen risiko (risk management) menjadi proses penting yang mampu memberdayakan bisnis dengan alat yang diperlukan. Tujuannya adalah untuk dapat mengidentifikasi dan menangani potensi risiko secara memadai. Setelah mengidentifikasi risiko, akan lebih mudah meminimalisasi dan mengatasinya.

Perilaku individu sebagian didorong oleh lingkungan, termasuk perilaku orang lain. Dalam kondisi seperti ini, pemimpin memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk budaya pengelolaan risiko dalam sebuah tim. Perilaku pemimpin juga memengaruhi efektivitas manajemen risiko proyek.

Perannya sangat penting dalam suatu organisasi karena tanpa risk management, perusahaan tidak akan mampu menentukan tujuan di masa yang akan datang. Jika sebuah perusahaan mendefinisikan tujuan tanpa mempertimbangkan risiko, perusahaan akan kehilangan arah saat ada risiko muncul. Dalam hal ini, berikut peran kepemimpinan dalam risk management perusahaan.

1. Melakukan partisipasi aktif

Para pemimpin yang bertanggung jawab untuk mengatur proyek-proyek besar memiliki tuntutan yang signifikan terhadap manajemen waktu. Meskipun mereka tidak dapat terlibat dalam setiap aspek proses, tetapi sedikit interaksi akan berpengaruh besar.

Mendedikasikan sedikit waktu untuk aktivitas tertentu menandakan pentingnya peran pemimpin dalam sebuah proyek. Fokus pada kemajuan dan efektivitas respons risiko dalam interaksi dengan bawahan langsung akan memperkuat akuntabilitas dalam manajemen risiko.

Memberikan pengakuan positif dan nyata saat memberikan respons dapat mengelola risiko secara aktif. Langkah ini juga akan meningkatkan peluang bahwa orang lain akan melakukan hal yang sama.

2. Menyeimbangkan ambisi dengan realistis

Proyek yang prestisius akan selalu muncul dengan target yang ambisius seperti memberikan target yang lebih besar, lebih baik, cepat, dan murah. Hal ini tentunya membantu menarik bakat dan menghasilkan urgensi yang diperlukan untuk mempertahankan sebuah kemajuan.

Kinerja pemimpin seringkali diukur menggunakan sebuah target proyek yang menantang. Sambil menyelaraskan tujuan pribadi dan proyek, hal tersebut dapat menyebabkan beberapa konsekuensi yang tidak diinginkan.

Dalam melakukan sebuah perubahan, risk manager mungkin mendapatkan dorongan oleh para project manager dengan penilaian yang 'salah' atau 'terlalu pesimis'. Bias konfirmasi dan komitmen akan menjadi faktor yang berpengaruh sehingga seseorang cenderung menolak informasi yang tidak sesuai dengan pandangan dan hasil yang dijanjikan.

Saat seseorang mendapatkan feedback negatif dari seorang manajer, dia akan berpikir dua kali untuk menyajikan informasi serupa di lain waktu. Terlepas dari perannya sebagai analis risiko, manajer proyek, atau direktur program, mendapatkan konsekuensi negatif yang tampaknya tidak berbahaya sekalipun bisa berdampak pada suatu hasil yang tidak diinginkan.

Pemimpin proyek yang baik mendorong tim untuk mencapai target yang menantang. Namun, di sisi lain mereka juga membantu menciptakan lingkungan yang mendukung jika muncul hasil diskusi tertentu yang kurang menguntungkan.

3. Mempromosikan kolaborasi

Banyak proyek besar yang sering dilakukan oleh lebih dari satu organisasi. Mendapatkan gambaran risiko yang terjadi dalam sebuah proses bisnis membutuhkan lebih dari sekadar proses terpadu karena hal itu bergantung pada transparansi antara pihak, pemasok, dan pelanggan atau klien.

Misalnya, saat seorang manajer memihak salah satu supplier, hal ini dapat memiliki efek yang kuat pada pendekatan tim untuk berurusan dengan pihak terkait. Dengan kata lain, seorang pemimpin memberikan izin diam-diam untuk melakukan pendekatan konfrontatif sekaligus mempromosikan sikap yang lebih kolaboratif.

Pemimpin juga bertanggung jawab untuk menetapkan prioritas dan tujuan untuk fase proyek. Fokus pada tujuan dapat mementingkan diri sendiri sehingga mengalihkan risiko ke pihak lain. Saat manajer bisa menekan harga, hal itu mungkin memberikan imbalan jangka pendek. Namun, hal ini juga bisa menjadi pendekatan yang cenderung mengakibatkan efek buruk secara keseluruhan.

Manajemen risiko yang efektif bergantung pada kolaborasi dan transparansi antara pihak yang terlibat. Jika kolaborasi yang dibentuk tadi dilakukan dengan adil, artinya semua pihak yang terlibat juga turut melindungi keberhasilan proyek jangka panjang.

Salah satu cara untuk meminimalisasi risiko yang terjadi dalam sebuah proses manajerial adalah membantu orang membuat keputusan. Pengambilan keputusan tidak hanya bisa diputuskan dengan menggunakan logika karena dalam praktiknya orang-orang akan melihat isyarat emosional dari tindakan yang dilakukan oleh seorang pemimpin.

Karena itulah, pemimpin diberikan peran dan tanggung jawab untuk dapat membina hubungan baik dalam kelompok. Para manajer bisa menjadi pemimpin yang efektif dengan mengikuti program First Line Leadership di prasmul eli. Pencapaian tujuan organisasi bisa dilakukan dengan baik sebagaimana para manajer dapat berdiskusi dan berbagi best practice dari berbagai situasi yang berbeda.

Find this article insightful? Share it with your network!

INSIGHT AND KNOWLEDGE

Recommendation Articles

calendar

23-October-2023

tag

Cracking The Business Puzzle: Smart Moves for The First Line Manager in Daily Decision-Making

Sebagian besar pemecahan masalah dan pengambilan keputusan kontekstual dalam bisnis sehari-hari melibatkan penilaian dan penanganan masalah dalam keadaan dan lingkungan spesifik organisasi.

Selengkapnya

article
calendar

11-August-2022

tag

Marketing

Manfaat Memiliki Customer Retention yang Bagus dalam Bisnis

Customer retention bermanfaat untuk menonjolkan brand, meningkatkan rekomendasi, eksplorasi, feedback, kemungkinan untuk mencoba hal-hal baru, hingga menjaga pemasukan.

Selengkapnya

article
calendar

08-August-2023

tag

Finansial

Apa Itu Pemotongan Biaya, Strategi, dan Perannya Bagi Bisnis

Pemotongan biaya mengacu pada langkah-langkah yang diterapkan oleh perusahaan untuk mengurangi biaya dan meningkatkan profitabilitas.

Selengkapnya

article
calendar

15-July-2021

tag

Operational

Interlinking Diversity Challenges towards Ideal Engagement

Jari-jemari dalam tangan adalah sebuah ajaran kebersamaan. Meski bentuk dan ukurannya berbeda-beda, namun kelima jari itu mampu berfungsi secara sinergis untuk memainkan sebuah lagu indah pada bilah-bilah piano.

Selengkapnya

article
calendar

23-May-2024

tag

Strategic

Pengertian Due Diligence, Jenis, dan Tujuannya

Due diligence adalah sebuah prosedur yang dilakukan oleh konsultan hukum sebuah perusahaan untuk mencari calon investor supaya tidak salah mengambil keputusan.

Selengkapnya

article
calendar

03-June-2024

tag

Leadership

Cara Berkomunikasi pada Atasan jika Kelebihan Workload

Cara bilang ke atasan saat Anda kelebihan pekerjaan harus disampaikan secara profesional. Berikan solusi untuk membagi pekerjaan dan kesempatan ke orang lain.

Selengkapnya

article
calendar

28-October-2024

tag

Human Resource

Sistem Kerja Hybrid: Definisi, Kelebihan, dan Kekurangannya

Kerja hybrid adalah sistem yang menggabungkan kerja dari rumah dan di kantor. Temukan kelebihan dan kekurangan dari jenis sistem kerja ini di sini!

Selengkapnya

article
calendar

09-December-2021

tag

Innovation

Pentingnya Membuat Inovasi dalam Sebuah Bisnis

Inovasi bisnis perlu dilakukan untuk dapat mempertahankan keberlanjutan bisnis dalam persaingan pasar yang semakin pesat.

Selengkapnya

article
calendar

04-January-2022

tag

Soft Skill

Manajemen Waktu untuk Para Pekerja Kreatif

Pengaturan waktu yang baik tidak hanya diperlukan oleh manajerial, tapi juga pekerja kreatif yang dukungannya sangat dibutuhkan untuk berbagai situasi dalam bisnis.

Selengkapnya

article
calendar

07-November-2022

tag

Assessment

Pengertian Assessment, Cara Mengukur, dan Tujuannya Bagi Perusahaan

Assessment dapat mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan dari talenta perusahaan sebagai pertimbangan dalam pengangkatan jabatan karyawan atau perekrutan karyawan baru.

Selengkapnya

article