hero

Cara Mengatasi Konflik di Tempat Kerja untuk Para Manajer

20-October-2023

Leadership

Konflik di tempat kerja bukan sesuatu yang mengherankan karena perbedaan pendapat pasti sering terjadi. Konflik tidak selalu besar, sedikit salah paham saja sudah bisa menjadi permasalahan di tempat kerja. 

Pada dasarnya, mengatasi konflik di tempat kerja adalah keterampilan penting yang dapat membantu mempertahankan hubungan sehat antara Anda rekan kerja. Meski terkesan buruk, konflik di tempat kerja bisa Anda atasi dengan beberapa cara, agar suasana kerja tetap baik. 

Cara mengatasi konflik di tempat kerja

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk mengatasi konflik di tempat kerja.

  1. Ketahui sumber konflik

Cobalah untuk memahami sumber konflik dengan mengidentifikasi perbedaan pendapat, kepentingan, atau masalah yang mendasarinya. Cara untuk mulai mengidentifikasinya adalah dengan mengajak bicara anggota tim terlebih dahulu. 

Umumnya, konflik di tempat kerja terjadi karena kurangnya komunikasi yang jelas. Situasi ini bisa terjadi antar sesama staf atau manager dan supervisor. 

Apapun jabatan pekerjaannya, Anda perlu menyadari bahwa setiap kata yang diucapkan, tidak ucapkan, serta bahasa tubuh, bisa berpengaruh terhadap respons orang lain. 

Berpura-pura tidak peduli terhadap situasi yang ada, bahkan bersikap bias terhadap satu pihak, akan memperparah masalah. Lebih jauh lagi, hal tersebut menyebabkan timbulnya masalah lebih lanjut, dan dalam kasus yang ekstrim, berpotensi menimbulkan masalah hukum. 

Sebagai seorang pemimpin, Anda perlu memahami cara mengurangi konflik, dan cara menangani ketegangan apa pun jika konflik itu muncul.

  1. Dengarkan terlebih dahulu 

Sebelum menilai salah satu pihak, ada baiknya untuk dengarkan dengan cermat semua pihak yang terlibat dalam konflik. 

Berikan kesempatan untuk berbicara tentang perasaan dan pandangan mereka. Ajukan pertanyaan terbuka yang membantu menggali lebih dalam tentang masalah tersebut.

Saat mendengar cerita dari berbagai pihak, penting untuk tetap tenang dan profesional saat mengatasi konflik. Hindari emosi yang berlebihan atau marah. Ini dapat membantu menciptakan lingkungan yang aman untuk berbicara.

Komunikasi yang efektif melibatkan berbicara dengan jelas, terbuka, dan tulus. Hindari penilaian negatif dan kritik yang berlebihan.

  1. Mencari solusi bersama

Bekerja sama dengan semua pihak yang terlibat untuk mencari solusi yang memuaskan semua orang. Berfokus pada solusi daripada menyalahkan pihak lain.

Anda bisa memberikan formulir feedback untuk membantu tim tumbuh dengan baik dan memberikan berbagai sudut pandang berbeda terkait pekerjaan di kantor. 

Menurut laporan tempat kerja oleh Gallup, hanya 23% karyawan yang sangat setuju bahwa manajer mereka memberikan feedback yang sesuai.

Bila Anda seorang pemimpin, perlu berupaya menciptakan tujuan yang didukung oleh fakta, memang terdengar klise, tapi cukup menantang, sehingga Anda perlu kesabaran dalam menjalaninya. 

  1. Hindari bergosip

Kabar yang terdengar di lingkungan kerja belum tentu kebenaran. Bisa saja informasi tersebut tidak mendasar, sehingga hanya menjadi bahan omongan yang tidak ada habisnya. 

Maka dari itu, hindari berbicara tentang konflik kepada rekan kerja lain di luar situasi yang berkaitan. Gosip dapat memperburuk konflik dan merusak hubungan dan suasana di lingkungan kerja.

Bila ingin berdiskusi, sebaiknya dengan teman satu tim atau yang berhubungan dengan konflik, sehingga Anda bisa berpikir lebih jernih.

  1. Jika semua gagal, cari bantuan tambahan

Jika konflik terus berlanjut dan tidak dapat diatasi secara internal, Anda mungkin perlu mencari bantuan dari tim Human Resource Development (HRD) yang bisa menjadi rekan diskusi untuk masalah tersebut.

Hindari membahas masalah pribadi karena bisa melenceng dari masalah yang seharusnya. Segera selesaikan setiap masalah dan konflik dengan cara yang benar dan tidak membiarkannya masalah berkelanjutan dan berlarut-larut.

 

Ingatlah bahwa mengatasi konflik di tempat kerja adalah proses yang memerlukan kesabaran dan komitmen dari semua pihak yang terlibat. Tujuan akhirnya adalah menciptakan lingkungan kerja yang sehat, produktif, dan kolaboratif.

Karena itulah, seorang manajer memiliki hak sekaligus kewajiban untuk mempertahankan budaya yang kondusif. Sebagai garis depan dari operasional perusahaan, para manajer dapat mengasah kemampuan karyawan serta menyelaraskan sifat dan preferensi melalui program Team Leadership: Becoming Flexible Leaders.

Find this article insightful? Share it with your network!

INSIGHT AND KNOWLEDGE

Recommendation Articles

calendar

08-June-2022

tag

Fishbone Diagram untuk Proses Decision Making

Fishbone diagram dapat membantu Anda untuk memetakan sebuah permasalahan hingga mengambil sebuah keputusan yang tepat bagi perusahaan.

Selengkapnya

article
calendar

17-September-2024

tag

Marketing

Memahami Remarketing: Definisi, Manfaat, dan Cara Memaksimalkan

Tertarik memahami lebih dalam mengenai remarketing? Temukan semua yang perlu Anda ketahui tentang definisi, manfaat, dan cara memaksimalkannya di sini!

Selengkapnya

article
calendar

20-May-2024

tag

Finansial

ROI (Return of Investment): Definisi, Manfaat, Kelebihan dan Kekurangannya

ROI atau return of investment adalah istilah yang harus kamu pahami jika ingin berkecimpung di dunia bisnis. Simak ulasan selengkapnya di sini!

Selengkapnya

article
calendar

23-October-2024

tag

Operational

Mengenal Apa Itu Retail, Karakteristik, Cara Kerja, dan Jenisnya

Temukan penjelasan mendalam tentang apa itu retail, termasuk karakteristik, cara kerja, dan berbagai jenisnya. Simak selengkapnya di sini!

Selengkapnya

article
calendar

27-May-2024

tag

Strategic

Pelajaran yang Bisa Diambil dari Keuntungan Late Mover Business

Late mover business merupakan perusahaan yang muncul tanpa membuat inovasi produk atau pasar baru, tapi mengambil keuntungan dengan penyempurnaan yang berhasil untuk target pasar sasarannya.

Selengkapnya

article
calendar

14-December-2023

tag

Leadership

Seberapa Penting Delegasi? dan Kapan Kita Harus Melakukannya?

Pada hakikatnya, mendelegasikan tugas kepada bawahan selain memiliki tujuan untuk memudahkan pekerjaan, juga akan memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk menjadi lebih berkembang dan lebih bertanggung jawab

Selengkapnya

article
calendar

06-December-2021

tag

Human Resource

Employee Benefit yang Dicari Karyawan Selain Gaji

Pemberian gaji, fasilitas, dan tunjangan bisa jadi hal yang menarik bagi para profesional untuk bertahan dan berkontribusi dalam waktu lama pada suatu perusahaan.

Selengkapnya

article
calendar

26-July-2024

tag

Innovation

Apa Itu Scrum Master? Peran dalam Bisnis dan Skill yang Dibutuhkan

Scrum Master adalah fasilitator yang memastikan tim menerapkan metodologi Scrum secara efektif. Pelajari definisi, peran, hingga skill yang dibutuhkannya!

Selengkapnya

article
calendar

25-July-2022

tag

Soft Skill

Mengembangkan Potensi Diri Saat Sedang Tidak Bekerja

Agar lebih produktif saat sedang tidak bekerja, cara tepat untuk membangun skill diri adalah dengan volunteer, freelance, kerja kontrak, dan networking.

Selengkapnya

article
calendar

07-November-2022

tag

Assessment

Pengertian Assessment, Cara Mengukur, dan Tujuannya Bagi Perusahaan

Assessment dapat mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan dari talenta perusahaan sebagai pertimbangan dalam pengangkatan jabatan karyawan atau perekrutan karyawan baru.

Selengkapnya

article